"
Ayah hanya ingin memberitahumu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai manusia yang hidup? Mungkin kita berkulit lebih gelap dan lebih miskin, tapi apa bedanya? Tergantung bagaimana kita"...
Bagaimana kesuksesannya , dari manusia miskin, menjadi manusia kaya. Dari manusia biasa menjadi manusia luar biasa.
Karir Michael Jordan
Pada tahun 1984 Michael mulai berkarir di dunia bola basket tepatnya di NBA. Kemudian ia bergabung dengan salah satu klub yang bernama Chicago Bulls sampai 1998.
Selama ia karir di dunia bola basket, ia telah berhasil memenangkan enam gelar juara bersama timnya dan lima kali ditunjuk sebagai MVP regular.
Pada tahun 2003, setelah ia dua tahun masuk ke klub Washington Wizards akhirnya ia memutuskan untuk berhenti di dunia bola basket. Walaupun seperti itu, ia memiliki brand yang terkenal yang disebut Air Jordan.
Michael Jordan memiliki tinggi kurang lebih 198 cm. Dengan ketinggian tersebut, memang wajar untuk seorang pemain bola basket profesional.
Setelah Michael meninggalkan dunia basket, akhirnya ia memutuskan untuk terjun ke bisnis. Salah satu perusahaan terkenalnya adalah Bobcats.
Selain tercatat pemilik perusahaan Bobcats, ia juga memiliki kesibukan lain di bidan bisnis properti.
Kemudian, Michael juga masuk dalam dunia film yang berjudul Spacce Jam pada tahun 1996. Pada waktu itu ia menjadi tokoh kartun yang sering kita sebut Lonney Tunes.
Selain dulu ia pernah bermain di dunia bola basket, ternyata ia juga pernah bermain baseball. Ketika waktu itu ia mendatangai kontrak dengan Chicago White Fox. Setelah ia mendatangi kontrak tersebut, lalu ia masuk team Birmingham Barons.
Kehadirannya Michael Jordan membuat penonton bertambah banyak. Mungkin karena ia terkenal di dunia bola basket.
Pada saat ia bermain bola baseball ia diposisikan menjadi pemain luar. Di waktu musim panas bersama timnya Barons, ia telah memukul strikeout sebanyak 114 kali dari 127 pertandingan.
Prestasi
- Enam kali menjuarai NBA
- Lima kali tampil di NBA sebagai MVP.
- 10 NBA scoring titles
- Empat belas kali tampil NBA di All-Star Selection
- Dua kali menjuarai NBA Slam Dunk Contest pada tahun 1987 dan 1988.
- NBA Rookie of the year
- Masuk nominasi 50 Greatest Players dalam NBA History pada tahun 1996
- Peringkat pertama ESPN Sportcentury’s Top 100 Athletes of the 20th century
- Peringkat pertama di SLAM Magazine’s Top 50 Players of All-Time
- Terpilih sebagai North Carrolina Sports Hall of Fame
Setelah karir dan prestasi nya. Bagaimana bisa mencapai kesuksesan sebagai pemain bola basket dan sebagai manusia yang hidup miskin hingga menjadi manusia sukses.
Berikut kisahnya
Kisah inspiratif kali ini datang dari pemain bola basket, adalah Michael Jordan, berkulit hitam, lahir pada tahun 1963, di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ia memiliki empat orang saudara, sementara upah ayahnya yang hanya sedikit tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Semenjak kecil, ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi, hingga ia sama sekali tidak bisa melihat harapan masa depannya.
Ketika ia berusia tiga belas tahun, ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya, “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?” Jordan menjawab, “Mungkin 1 dollar.” Ayahnya kembali berkata, “Bisakah dijual seharga 2 dollar? Jika engkau berhasil menjualnya, berarti telah membantu ayah dan ibumu.” Jordan menganggukkan kepalanya, “Saya akan mencobanya, tapi belum tentu bisa berhasil.”
Dengan hati-hati dicucinya pakaian itu hingga bersih. Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia meratakan pakaian dengan sikat di atas papan datar, kemudian dijemur sampai kering. Keesokan harinya, dibawanya pakaian itu ke stasiun bawah tanah yang ramai, ditawarkannya hingga lebih dari enam jam. Akhirnya Jordan berhasil menjual pakaian itu. Kini ia memegang lembaran uang 2 dollar dan berlarilah ia pulang.
Setelah itu, setiap hari ia mencari pakaian bekas, lalu dirapikan kembali dan dijualnya di keramaian.
Lebih dari sepuluh hari kemudian, ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya, “Coba engkau pikirkan bagaimana caranya untuk menjual pakaian ini hingga seharga 20 dolar?” Kata Jordan, “Bagaimana mungkin? Pakaian ini paling tinggi nilainya hanya 2 dollar.” Ayahnya kembali memberikan inspirasi, “Mengapa engkau tidak mencobanya dulu? Pasti ada jalan.”
Akhirnya, Jordan mendapatkan satu ide, ia meminta bantuan sepupunya yang belajar melukis untuk menggambarkan Donal Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu. Lalu ia berusaha menjualnya di sebuah sekolah anak orang kaya. Tak lama kemudian seorang pengurus rumah tangga yang menjemput tuan kecilnya, membeli pakaian itu untuk tuan kecilnya. Tuan kecil itu yang berusia sepuluh tahun sangat menyukai pakaian itu, sehingga ia memberikan tip 5 dolar. Tentu saja 25 dollar adalah jumlah yang besar bagi Jordan, setara dengan satu bulan gaji dari ayahnya.
Setibanya di rumah, ayahnya kembali memberikan selembar pakaian bekas kepadanya, “Apakah engkau mampu menjualnya kembali dengan harga 200 dolar?” Mata ayahnya tampak berbinar.
Kali ini, Jordan menerima pakaian itu tanpa keraguan sedikit pun. Dua bulan kemudian kebetulan aktris film populer “Charlie Angels”, Farah Fawcett datang ke New York melakukan promo. Setelah konferensi pers, Jordan pun menerobos pihak keamanan untuk mencapai sisi Farah Fawcett dan meminta tanda tangannya di pakaian bekasnya. Ketika Fawcett melihat seorang anak yang polos meminta tanda tangannya, ia dengan senang hati membubuhkan tanda tangannya pada pakaian itu.
Jordan pun berteriak dengan sangat gembira, “Ini adalah sehelai baju kaus yang telah ditandatangani oleh Miss Farah Fawcett, harga jualnya 200 dollar!” Ia pun melelang pakaian itu, hingga seorang pengusaha membelinya dengan harga 1.200 dollar.
Sekembalinya ke rumah, ayahnya dengan meneteskan air mata haru berkata, “Tidak terbayangkan kalau engkau berhasil melakukannya. Anakku! Engkau sungguh hebat!”
Malam itu, Jordan tidur bersama ayahnya dengan kaki bertemu kaki. Ayahnya bertanya, “Anakku, dari pengalaman menjual tiga helai pakaian yang sudah kau lakukan, apakah yang berhasil engkau pahami?”
Jordan menjawab dengan rasa haru, “Selama kita mau berpikir dengan otak, pasti ada caranya.”
Ayahnya menganggukkan kepala, kemudian menggelengkan kepala, “Yang engkau katakan tidak salah! Tapi bukan itu maksud ayah. Ayah hanya ingin memberitahumu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai manusia yang hidup? Mungkin kita berkulit lebih gelap dan lebih miskin, tapi apa bedanya? Tergantung bagaimana kita mendayagunakan potensi yang ada dalam diri kita masing-masing.”
Seketika dalam pikiran Jordan seakan ada matahari yang terbit. Bahkan sehelai pakaian bekas saja bisa ditingkatkan harkatnya, lalu apakah saya punya alasan untuk meremehkan diri sendiri?
Sejak saat itu, dalam hal apapun, Michael Jordan merasa bahwa masa depannya indah dan penuh harapan. Dia mengasah potensinya hingga akhirnya dia menjadi salah seorang pemain basket terhebat di dunia ini dan menjadi salah seorang atlet terkaya.
Baca juga:
Atlit-terbaik-indonesia-sepanjang-masa
Muhammad Ali Legenda Tinju Dunia
Legenda Bulu tangkis Indonesia Rudi-hartono
Nah itulah sederet prestasi yang di dapatkan oleh Michael Jordan. Sekaligus kisah hidup yang bisa di jadikan inspirasi, tidak cukup dengan kagum akan kisah hidupnya, tapi bisa menjadi pembelajaran bahwa hidup itu diperjuangkan dengan jalan kerja keras serta keyakinan yang kuat yang ditanamkan pada diri seseorang.
Referensi:
Ihsan Nahromi
Komentar
Posting Komentar