Masih terkait dunia olahraga bulu tangkis, seperti dalam tulisan terdahulu mengupas prestasi Tim bulu tangkis Indonesia dalam persaingan perebutan piala Thomas yang diselenggarakan setiap 3 tahun dan sekarang setiap dua tahun sekali.
Dari raihan pretasi Tim Thomas Indonesia yang mempersembahkan recordd 13 kali memboyong tropy ke tanah air. Salah satu atlit bulu tangkis Indonesia yang paling spektakuler prestasinya dan sampai hari ini catatan prestasi itu belum ada menyamai bahkan melewatinya
SIAPAKAH DIA?
Rudy Hartono Kurniawan lahir dengan nama Nio Hap Liang adalah salah satu mantan pemain bulu tangkis Indonesia yang namanya pernah diabadikan dalam Guiness Book of World Records pada tahun 1982 karena berhasil membawa Indonesia meraih juara All England delapan kali dan memenangkan Thomas Cup sebanyak empat kali.
Rudy Hartono yang juga pernah dinobatkan sebagai salah satu Asian Heroes kategori Athletes & Explorers versi Majalah Time ini merupakan anak ketiga dari 9 bersaudara dengan ayah Zulkarnaen Kurniawan. Dua kakak Rudy, Freddy Harsono dan Diana Veronica juga pemain olahraga bulu tangkis meskipun baru pada tingkat daerah.
Ketika kecil, Rudy tertarik untuk mengikuti beragam cabang olahraga di sekolahnya. Di SD, Rudi menyukai berenang, kemudian di SMP, ia suka bermain bola voli, dan di SMA, ia menjadi pemain sepak bola yang baik. Meski demikian, bulu tangkis menjadi minatnya yang paling besar.
Ayah Rudy yang juga pernah bermain bulu tangkis di kompetisi kelas utama di Surabaya ini menyadari bakat Rudi ketika usianya menginjak 11 tahun. Rudy pun mulai dilatih secara sistematik pada Asosiasi Bulu Tangkis Oke yang didirikan oleh Zulkarnain sendiri pada tahun 1951 dengan pola latihan yang telah ditentukan oleh ayahnya.
Program kepelatihan Zulkarnain ditekankan pada empat hal utama, yaitu kecepatan, pengaturan nafas yang baik, konsistensi permainan dan sifat agresif dalam menjemput target. Sebelum di Oke, Rudy lebih banyak berlatih dengan turun ke jalan. Ia berlatih di jalan-jalan beraspal yang seringkali masih kasar dan penuh kerikil, di depan kantor PLN di Surabaya, yang sebelumnya bernama Jalan Gemblongan.
Setelah beberapa lama bergabung dengan klub ayahnya, akhirnya Rudy memutuskan untuk pindah ke klub bulu tangkis yang lebih besar yaitu Rajawali Group yang telah banyak menghasilkan pemain bulu tangkis dunia. Di akhir tahun 1965, Rudy lantas bergabung dengan Pusat Pelatihan Nasional untuk Thomas Cup.
Setelah bergabung dengan Pusat Pelatihan Nasional untuk Thomas Cup, kemampuannya meningkat pesat. Ia menjadi bagian dari tim Thomas Cup yang menang pada 1967. Setahun kemudian, di usia 18 tahun, ia meraih juara
Gerakan Rudy di arena lantai permainan dikenal cepat dan kuat. Ia sangat menguasai permainan dan tahu kapan harus bermain reli atau cepat. Sekali ia melancarkan serangan, lawannya nyaris tidak bisa berkutik. Meski sudah mengundurkan diri, banyak orang yang masih percaya bahwa ia masih bisa menjadi pemenang, sehingga banyak orang menjulukinya sebagai "Wonderboy".
Kunci keberhasilan Rudy diakuinya karena dia selalu memperkuat pikiran dan imannya dengan berdoa. Rudy memegang teguh prinsip manusia yang berusaha, tapi Tuhan yang memutuskan.
Setelah pensiun, Rudi sempat menjadi Ketua Bidang Pembinaan PB PBSI (1981-1985) di bawah kepengurusan Ferry Sonneville. Ia memimpin klub yang terdiri dari pemain-pemain yang lebih muda darinya, seperti Eddy Kurniawan, Hargiono, Hermawan Susanto dan Alan Budikusuma. Selain itu, Rudy juga mengembangkan bisnis peternakan sapi perah di daerah Sukabumi dan bisnis alat olahraga dengan menjadi agen merk Mikasa, Ascot, juga Yonex.
Kemudian melalui Havilah Citra Footwear yang didirikan pada 1996, ia mengimpor berbagai macam pakaian olahraga. Selain itu, Rudy pun pernah menjadi pengusaha oli merek Top 1 dan menjadi pemain dalam film Matinya Seorang Bidadari pada tahun 1971 bersama Poppy Dharsono. Bahkan, berkat nama besarnya di dunia bulu tangkis, United Nations Development Programme (UNDP) sempat menunjuk Rudy sebagai duta bangsa untuk Indonesia. UNDP adalah organisasi PBB yang berperang melawan kemiskinan dan berjuang meningkatkan standar hidup, dan mendukung para perempuan.
baca juga:
https://www.kelasolahraga.com/2021/10/perjalanan-perebutan-piala-thomas.html
https://www.kelasolahraga.com/2021/09/bulu-tangkis-materi-kelas-x.html
https://www.kelasolahraga.com/2020/09/spektakuler-tim-thomas-indonesia-13.html
Kini, Rudy tidak lagi mengayunkan raketnya di udara. Faktor usia dan kesehatan membuat ia tidak bisa melakukannya. Sebab sejak ia menjalani operasi jantung di Australia pada 1988, ia hanya bisa berolahraga dengan berjalan kaki di seputar kediamannya. Walaupun demikian, dedikasinya pada bulu tangkis tidak pernah mati.
· Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta
Karir
· Atlet Bulutangkis
· Ketua Bidang Pembinaan PB PBSI, 1981-1985
· Pengusaha
Berikut ini rangkuman prestasi yang fenomenal:
1. Delapan Kali Juara All England
Delapan gelar yang diraih Rudy Hartono di All England, tujuh di antaranya diraih secara beruntun. Tujuh gelar beruntun diriah Rudy pada tahun 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974. Gelar kedelapan disabet Rudy pada 1976 dengan menaklukkan Liem Swie King di final dengan skor 15-6, 15-7. Prestasi delapan gelar All England tersebut masih sulit dilewati pemain tunggal putra elite dunia lainnya
2. Pemain Termuda Juara All England
Rudy Hartono menjadi pemain termuda yang menjuarai All England di usia 18 tahun. Rudy tampil heroic ketika melumat pemain Malaysia Tan aik Huang di final tunggal putra dengan skor 15-12, 15-9 pada tahun 1968. Hingga saat ini, ketika All England untuk pertama kali tidak digelar karena pandemi Covid-19, rekor juara termuda All England sulit dipecahkan.
3. Pebulu Tangkis Pertama Masuk Guinness Book of Records
Sukses meraih delapan gelar juara All England membawa Rudy Hartono menjadi pemain bulu tangkis pertama yang tercatat di dalam buku rekor dunia atau Guinness Book of Records.
4. Emas Olimpiade Munich 1972
Rudy Hartono meraih emas tunggal putra saat bulu tangkis menjadi cabang olahraga ekshibisi di Olimpiade Munich 1972. Rudy meraih emas setelah melumat musuh bebuyutannya, Svend Pri di final dengan skor 15-6, 15-1 di Munich.
5. Juara Dunia Tunggal Putra 1980
Prestasi sensasional Rudy Hartono lainnya terukir dengan mengharumkan nama Indonesia di Istora Senayan, Jakarta. Gelar juara dunia tunggal putra diraih Rusy setelah memecundangi rekan senegaranya, Liem Swie King di laga final dalam dua set 15-9, 15-9.
6. Memborong 23 Gelar Juara Turnamen Dunia di 3 Nomor
Rudy Hartono tercatat sebagai pemain Indonesia yang mengoleksi banyak gelar di turnamen bulu tangkis dunia. Sejak 1968 hingga 1981, Rudy mengoleksi 24 gelar juara di tunggal, ganda putra, dan ganda campuran.
Sebanyak 19 gelar tunggal diboyong Rudy dengan rincian delapan juara All England, Denmark Open (3), Canadian Open (2), Northern Indian, US Open, Singapore Open, Western Indian, Jakarta Open, dan Japan Open.
7. Empat Kali Bawa Indonesia Rebut Piala Thomas
Selain gelar individu, Rudy Hartono juga mempersembahkan gelar beregu untuk Indonesia dengan memboyong Piala Thomas. Empat gelar Piala Thomas dipersembahkan Rudy tahun 1970 di Kuala Lumpur, Malaysia, 1973 di Jakarta, 1976 di Bangkok, Thailand, dan 1976 di Jakarta.
8. Emas Asian Games 1970
Tahun 1970 menjadi masa keemasan Rudy Hartono dengan meraih gelar bergengsi di perorangan dan beregu. Selain gelar All England, Piala Thomas, Rudy juga membawa Indonesia meraih emas nomor gerebu bulu tangkis di Asian Games 1970 di Bangkok, Thailand.
Demikian catatan prestasi Maestro bulu tangkis dunia yang sampai hari ini belum ada yang menyamai recor yang ditorehkan selama karier sebagai atlit bulu tangkis.
terima kasih atas pengabdianmu, dedikasimu terhadap bangsa dan negara, hingga kini Indonesias dikenal sebagai negara yang melahirkan atlit bulu tangkis tingkat dunia. sungguh butuh perjuangan, pengorbanan luar bias serta doa sebagai filosofi hidupnya kunci sukses adalah doa.
Semoga menjadi inspirasi pemicu semangat bagi generasi muda untuk kejayaan bangsa dan negara. Amiin!
Sumber:
https://www.minews.id/kisah/ini-8-rekor-rudy-hartono-yang-menggemparkan-bulu-tangkis-dunia
https://m.merdeka.com/rudy-hartono/profil/
Komentar
Posting Komentar