Salam olahraga!
Bulan Agustus berlalu. Hiruk pikuk perayaan 17 Agustus telah usai.
Di bulan September Ada peringatan sebagai hari yang selalu diperingati setiap tahun. Namun gema dan kemeriahannya tidak terasa. Bahkan peringatan yang dimaksud masih banyak tidak tahu hari apa itu yang diperingati setiap bulan September setiap tahun.
Hari apa itu ?
Silahkan di ikuti tulisan ini.
Adalah (Pekan Olahraga Nasional) PON I adalah PON pertama Indonesia yang diadakan di Kota Praja Surakarta pada 9–12 September 1948. Tanggal pembukaannya, 9 September, kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Olahraga Nasional.
Pekan Olahraga Nasional I ini diikuti oleh sekitar 600 atlet yang bertanding pada 9 cabang olahraga yang memperebutkan sebanyak 108 medali. Pesertanya bukan pada tingkat provinsi melainkan pada tingkat Kota dan Karesidenan, sebanyak 13 partisipan ikut serta. Juaranya adalah Karesidenan Surakarta dengan total medali sebanyak 36 medali.
Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi KONI - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948. Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.
Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).
Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Stadion Sriwedari termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 1948.
Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.
PON 1 pada jaman itu bukan hanya sekedar pertandingan dan perlombaan olahraga semata tetapi sebagai alat perjuangan, persatuan bangsa dan menjadi ajang identitas suatu bangsa yang sudah merdeka meskipun masih dalam keadaan perang melawan penjajah
Kapan ditetapkan 9 September? Sebagai Hari Olahraga Nasional
Sejalan berjalannya waktu dalam situasi kondisi sebagai bangsa yang merdeka seiring pula kelanjutan perhelatan akbar di bidang olahraga yang dikenal PON (Pekan Olahraga Nasional) yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun namun mulai tahun 2022 rencananya PON dilaksanakan setiap 2 (dua) tahun sekali )
Meski PON pertama pada 9 September diresmikan oleh Presiden Sukarno, namun demikian, baru pada 1983 tepatnya, tanggal 9 September akhirnya ditetapkan sebagai Hari Olahraga Nasional oleh Presiden Soeharto.
Pada era Menpora Abdul Ghafur olahraga Indonesia menggeliat baik dari sisi prestasi maupun pembangunan fasilitas olahraga. Prestasi olahraga Indonesia pada kurun waktu 1970-an hingga 1980-an cukup menggembirakan Menjadi raja di SEA Games dan disegani di kawasan Asia.
Abdul Ghafur lah yang merintis Hari Olahraga Nasional (Haronas) pertama pada tanggal 9 September 1981. Presiden Soeharto melalui Kepres nomor 67 tahun 1985 tentang Haornas menetapkan bahwa tanggal 9 September diperingati secara nasional oleh masyarakat olahraga. Dalam pencanangan Haornas pertama di Solo, Jateng oleh Presiden Suharto itu kemudian dideklarasikan semboyan ”Memasyarakatkan Olahraga & Mengolahragakan Masyarakat”.
Sejak saat itu, Hari Olahraga Nasional secara resmi diperingati pertama kali pada 9 September 1983. Dan jika dihitung dari tanggal diresmikannya, berarti Haornas tahun ini merupakan Haornas ke-37 sepanjang sejarah.
Demikian sekelumit Haornas (Hari Olahrga Nasional) yang diperingati setiap tanggal 9 september. Semoga Olahraga Indonesia lebih maju, berprestasi. Dan masyarakat semakin sehat dan bugar selalu. Amiin..
Demikian tulisan ini , harapannya semoga bermanfaat. Dan semakin Giat berolahraga.
JAYALAH OLAHRAGA INDONESIA !
JAYALAH BANGSAKU
MAJULAH NEGERIKU...
Baca juga:
https://www.kelasolahraga.com/2020/09/rudi-hartono-pebulu-tangkis-pertama.html
https://www.kelasolahraga.com/2021/10/perjalanan-perebutan-piala-thomas.html
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pekan_Olahraga_Nasional_1948
https://www.suarakarya.id/detail/118213/Menpora-Era-Soeharto-Dan-Perintis-Haornas-Abdul-Gafur-Meninggal-Dunia
Komentar
Posting Komentar