AKTIVITAS LUAR KELAS SEBAGAI KEGIATAN BELAJAR

 
A.    Pengertian Aktivitas Luar Kelas


 Pendidikan luar kelas merupakan aktivitas luar sekolah yang berisi kegiatan di luar kelas/ sekolah dan di alam bebas lainnya, seperti: bermain di lingkungan sekolah, taman, perkampungan pertanian/ nelayan, berkemah, dan kegiatan yang bersifat kepetualangan, serta pengembangan aspek pengetahuan yang relevan (Arief Komarudin, 2007). Dalam pengertian lain, Aktivitas Luar Kelas merupakan pendidikan yang dilakukan di luar ruang kelas atau di luar gedung sekolah, atau berada di alam bebas, seperti: bermain di lingkungan sekitar sekolah, di taman, di perkampungan nelayan/daerah pesisir, perkampungan petani/persawahan, berkemah, petualangan, sehingga diperoleh pengetahuan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan aktivitas alam bebas (Tandiyo Rahayu FIK UNNES 2009). Dari dua pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa aktivitas luar kelas adalah proses pembelajaran yang dilakukan di luar kelas atau alam bebas, dengan memanfaatkan peralatan yang ada sehingga dapat memunculkan kreatifitas dan memperoleh pengetahuan serta rekreasi.

B.     Konsep Utama Aktivitas Luar Kelas

            Pendekatan ini menggunakan kehidupan di luar ruangan dan kegiatan berkemah, yang memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan menguasai berbagai bentuk keterampilan dasar, sikap dan apresiasi terhadap berbagai hal yang terdapat di alam dan kehidupan sosial. Bentuk-bentuk kegiatan luar kelas dapat berupa: berkemah, mendaki gunung, menjelajah, memancing, memasak, mempelajari alam, tinggal di pedesaan, primitive living, kerajinan tangan dan lain sebagainya.

C.    Tujuan Aktivitas Luar Kelas

Tujuan pendidikan yang secara umum ingin dicapai melalui aktivitas di luar ruang kelas atau di luar lingkungan sekolah adalah:

·        Membuat setiap individu memiliki kesempatan unik untuk mengembangkan       kreativitas dan inisiatif personal

·        Menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap

·        Mengembangkan kesadaran, apresiasi dan pemahaman terhadap lingkungan alam dan bagaimana manusia memiliki relasi dengan hal tersebut

·        Membantu mewujudkan potensi setiap individu agar jiwa, raga dan spiritnya dapat berkembang optimal

·        Memberikan ‘konteks’ dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan secara langsung

·        Memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan dan ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan luar kelas

·        Menumbuhkan pemahaman untuk secara bijak menggunakan dan melindungi lingkungan alam

·        Mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat pembelajaran lebih kreatif

·        Memberikan kesempatan yang unik untuk perubahan perilaku melalui penataan latar pada kegiatan

·        Memberikan kontribusi untuk membantu mengembangkan hubungan guru-murid yang lebih baik melalui berbagai pengalaman di alam bebas

·        Memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung melalui implementasi bebas kurikulum sekolah diberbagai area

·        Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pendidikan

D.    Macam-Macam Olahraga Petualangan

1.Hiking

Hiking adalah kegiatan lintas alam. Menurut pakar latihan fisik di AS, hiking adalah cara yang menyenangkan untuk membentuk tubuh karena dilakukan di alam terbuka. Jadi bukan sekedar latihan aerobik yang efektif namun juga mampu membersihkan pikiran kita. Hiking menawarkan keseimbangan olah fisik dan olah pikiran.Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang betapa pentingnya kita menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk merefresh peserta dari kejenuhannya selama dalam bekerja.  Selain untuk merefresh diri, kegiatan hiking juga akan sangat bermanfaat dalam menumbuhkan rasa kebersamaan diantara peserta hiking. Selama melakukan hiking, kita akan disuguhi dengan berbagai pemandangan alam yang menarik seperti adanya air terjun, kebun teh, kebun pinus dan lain-lain tergantung dimana melakukan hiking. Selain membuat tubuh lebih banyak keluar keringat, melihat pemandangan berbeda juga dapat memanjakan mata.

Perlengkapan dan peralatan dalam hiking

1. Perlengkapan Kelompok

- Tenda

- Kompor (bisa berbahan bakar spiritus atau gas), untuk parafin sekarang jarang digunakan

- Nesting (panci untuk memasak)

- Kamera (wajib) + baterai cadangan atau membawa power bank

2. Perlengkapan Pribadi

- Tas gunung/carier                                              - Sepatu hiking
- Tas daypack/ransel kecil (cadangan)                  - Sendal gunung
- Jaket gunung (dobel)                                - Sleeping bag
- Pakaian (kaos, celana panjang/pendek)             - Senter/headlamp
- Matras                                                      - Tongkat
- Kacamata (bening dan hitam)                            - Kaos kaki
- Kompas dan peta                                               - Sarung tangan
- Jam tangan                                                         - Topi rimba
- Jas hujan                                                   - Kerpus                                 
- Kerpus                                                     - Masker    
- Syal                                                                    - Korek api
- Pisau lipat                                                          - Peralatan makan dan mandi
3. P3K
- Tabung oksigen                                        - Obat alergi
- Kapas                                                       - Obat mata
- Tisu (basah dan kering)                                     - Kain kasa/ perban
- Betadine                                                   - Plester / handsaplast
- Alkohol                                                    - Oralit
- Obat diare                                                - Minyak kayu putih

- Parasetamol                                                       - Sunblock


2.  Bungee Jumping

Lompat bungee (bungee jumping) adalah sebuah aktivitas di mana seseorang melompat dari sebuah tempat tinggi (biasanya beberapa ratus kaki/meter) dengan satu ujung dari tali elastis yang ditempel di badan atau pergelangan kaki dan ujung talinya satunya terikat ke titik lompatan. Ketika seseorang melompat, tali tersebut tersebut akan melar setelah mengambil energi dari lompatan, dan peloncat akan terlontar balik ketika tali tersebut memendek. Peloncat akan berosilasi naik dan turun sampai energi dari loncatan habis.Kata bungee (dibaca banji) pertama kali digunakan pada tahun 1930 dan merupakan nama dari penghapus karet. 

3.      Surfing

Surfing atau berselancar Merupakan salah satu kegiatan paling sulit untuk dikuasai. Olahraga ini memang mengasyikkan. Berdiri di papan selancar dan bersahabat dengan ombak tentunya memberikan pengalaman berbeda bagi sebagian orang.  Anda bisa menari dalam gulungan ombak, menikmati terik matahari, dan asinnya air laut. Meski demikian, Anda harus tetap waspada dengan segala resikonya. Ada prosedur standar yang perlu Anda perhatikan dalam melakukan olahraga ekstrim yang memacu adrenalin ini. Tapi jangan khawatir, sekarang ini banyak tempat wisata yang menawarkan program latihan surfing. Olahraga ini menantang sekaligus akan menyehatkan tubuh. Selain membuat tubuh lebih fit, surfing juga akan membentuk lengan, dada, dan punggung, saat Anda mendayung ke di atas ombak.

4.      Snorkeling dan Diving

Pengertian dasar snorkeling adalah suatu teknik menikmati pesona keindahan dasar laut dengan menggunakan perlatan dasar selam berupa snarkle, fin (kaki katak) dan mask (kacamata renang). Jenis penyelaman ini dilakukan pada plaut dangkal karena tidak menggunakan alat bantu pernafasan berupa tabung oksigen.

Diving adalah penyelaman dengan menggunakan perlatan selam lengkap berupa Fin, Mask, Tabung oksigen beserta regulator. Teknik selam ini dapat digunakan pada kedalaman tertentu dari permukaan dengan bantuan tabung pernafasan.

Pada prinsipnya peralatan selam di bagi dalam 2 kelompok :

1. Skin Dive atau dalam Buku Petunjuk 1 Star SCUBA Diver CMAS – Indonesia disebut : “Peralatan Selam Dasar”. Terdiri dari : Masker, Snorkler, Fin (kaki katak), boot (sepatu selam) dan Lifevest (pelampung)

 

2. SCUBA Gear / Peralatan SCUBA, yang meliputi : BCD (Bouyancy Compensator Divice), Tabung, Regulator, Pressure & Deep Gauge (alat mengetahu isi tabung selama penyelaman dan tingkat kedalaman), serta Weightbelet (pemberat).

 E.     AKTIVITAS PENJELAJAHAN

1.     Bentuk – bentuk Penjelajahan

                 Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan permainan atau pertualangan. Bila perjanjian itu menempuh jarak yang lebih jauh lagi, mungkin ditambah dengan alat transportasi lain, seperti: sepeda, perahu atau menumpang kendaraan. Perjalanan ini disebut pengem-baraan.

                 Bentuk-bentuk penjelajahan sebagai berikut. 

a.     Penjelajahan masyarakat

           Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan perjalanan kaki sambil mengenal masyarakat di sepanjang perjalanan. Jarak perjalanan yang ditempuh 6 - 8 km unutk siswa usia 16 – 20 tahun, dalam bentuk regu-regu kecil (8 orang).

b.    Pengembaraan

            Untuk usia 14 - 16 tahun dapat melakukan perjalanan pengembaraan menurut arah yang ditentukan sepanjang 10 km dari tempat memulai perjalanan. Perjalanan dilakukan sendiri atau berdua. Lama perjalanan 24 jam, termasuk menginap dalam tenda atau gubuk yang didirikan sendiri.

           Usia untuk 17 – 20 tahun dapat melakukan penjelajahan pengembaraan yang ditempuh sehari semalam (36 jam) sejauh 15 km. Perjalanan dilakukan sendiri atau berdua, dengan berjalan kaki atau perhau layar, atau perahu yang dikayuhkan sendiri atau dengan naik kuda, atau bersepeda, ke luar kota atau tempat tinggalnya, seperti: ke desa lain, ke hutan, ke pulau dan sebagainya.

  Penjelajahan Mempertahankan Hidup

            Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut “survival hike”, yaitu suatu latihan yang sengaja dibuat berat, bertujuan memiliki daya tahan, kemampuan mental dan fisik, disiplin, percaya diri, sanggup menderita, kerja keras serta jasmani dan rohani “baja”

            Dalam angkatan bersenjata, terutama bagi prajurit anggota pasukan khusus/komando, diwajibkan menempuh survival hike, tanpa membawa bekal makanan dan air minum, berjalan kaki jauh 150 km atau lebih dengan beban ransel dan senjata panjang, dan melewati medan yang sukar dan berat

 

2.     Perlengkapan Penjelajahan

            Untuk suatu penjelajahan dibutuhkan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan penjelajahan antara lain: (1) sepatu gunung, (2) ransel, (3) pakaian, (4) tenda, (5) perlengkapan tidur, (6) perlengkapan makanan, dan (7) perlengkapan tambahan.

 

3.     Cara Melakukan Penjelajahan

Kegiatan penjelajahan dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: persiapan, pembekalan/penjelajahan I dan penjelajahan II. Keseluruhan waktu pelaksanaan kegiatan penjelajahan yang telah diprogramkan oleh sekolah hendaknya dapat dilakukan dalam satu hari penuh, dengan ketentuan tidak mengganggu jadwal pelajaran di sekolah dan tidak dilakukan pada hari libur keagamaan.

 a.     Tahap Persiapan

            Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang terdiri atas pendaftaran ulang, pembekalan dan saresehan.

 1)    Pendaftaran ulang

            Pendaftaran ulang peserta bertujuan untuk meneliti kembali kesiapan peserta dan pembagian kelompok serta pembinanya.

a)     Petugas

(1) Jumlah petugas yang menangani pendaftaran ulang peserta disesuaikan dengan banyaknya peserta, sehingga dapat diselesaikan secara singkat.

(2) Petugas menyiapkan dan menentukan tempat pendaftaran ulang peserta pada lokasi yang telah ditetapkan.

(3) Petugas pendaftarana mencatat setiap regu dan anggotanya, guru pembina, dan memberi nomor pendaftaran (termasuk nomor dada).

(4) Petugas membagikan perlengkapan peserta pada saat pendaftaran.

b)  Tempat/lokasi

(1) Tempat pendaftaran diupayakan mudah terlihat dan mudah dicapai oleh setiap peserta

(2) Tempat pendaftaran ulang, luasnya disesuaikan dengan jumlah peserta (tidak sempit).

c)     Alat/perlengkapan

(1) Meja dan kursi, bangkunya disesuaikan dengan jumlah peserta.

(2) Daftar nama peserta/regu.

(3) Alat perlengkapan yang akan digunakan selama kegiatan berlangsung (termasuk alat tulis).

(4) Megaphone

d)    Pelaksanaan

(1) Petugas pendaftaran mencocokkan dan mencatat setiap peserta/regu yang datang mendaftar.

(2) Nomor peserta diberikan berdasarkan urutan pendaftaran setiap peserta/regu.

(3) Petugas membagikan perlengkapan peserta sesuai dengan kebutuhan kegiatan.

(4) Petugas memberikan penjelasan kepada setiap regu tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh setiap peserta/regu maupun guru pembina, berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan.

 

2)    Pembekalan

            Kegiatan pembekalan dilakukan untuk memberi pengarahan kepada peserta tentang maksud dan tujuan kegiatan, tata tertib dan tata cara pelaksanaan, informasi tentang lokasi yang dilalui, dan informasi tentang lokasi yang dituju.

            Pengarahan dilakukan oleh salah seorang petugas yang ditunjuk setelah semua peserta/regu mendaftar ulang pada tempat yang telah ditentukan.

a)     Peserta dikumpulkan pada tempat yang telah ditentukan.

b)    Petugas menyampaikan pengarahan mengenai:

(1) Maksud dan tujuan kegiatan

(2) Tata tertib peserta

(3) Tata cara pelaksanaan

(4) Informasi tentang lokasi yang dituju

(5) Informasi tentang penjelajahan

c)     Dalam menyampaikan setiap materi diharapkan petugas menyampaikannya secara sederhana dan mencakup tujuan, dengan memeprhatikan waktu yang tersedia.

d)    Disamping pengarahan umum, kepada guru pembina juga disampaikan pesan-pesan khusus selama mengikuti kegiatan.

e)     Kepada peserta juga diinformasikan bahwa pada akhir kegiatan ada pemilihan peserta/regu terbaik yang penilaiannya dilakukan selama pelaksanaan kegiatan. Hal ini dilakukan guna memotivasi para peserta untuk berbuat lebih baik dari peserta lainnya.

3)    Saresahan

            Dalam kegiatan ini didiskusikan informasi yang baru mereka terima. Diskusi ini dipimpin oleh guru pembina yang telah ditunjuk. Materi diskusi berkisar tentang pelaksanaan penjelajahan yang akan mereka lakukan. Kegiatan ini bermanfaat dalam membina siswa  untuk mengemukakan pendapat dan sikap.

b.     Tahap pemberangkatan

1)    Upacara pemberangkatan

Apabila jarak lokasi penjelajahan dekat dengan sekolah, pemberangkatan peserta dapat dilaksanakan dengan berjalan kaki. Namun bila jaraknya berjauhan dapat menggunakan kendaraan. Sebelum pemberangkatan, hendaknya didahului dengan upacara guna disiplin bagi peserta.

2)    Tata cara pemberangkatan

            Para pejabat yang akan melepas pemberangkatan telah siao di tempat yang telah ditentukan. Sebelum peserta diberangkatkan, terlebih dahulu kepada peserta diberikan rute yang akan ditempuh/disinggahi. Rute penjelajahan yang akan ditemuph/disinggahi, misalnya berangkat dari halaman sekolah menuju ke (Pos I), kemudian menuju ke (Pos II), selanjutnya ke (Pos III). 

3)    Pelaksanaan pemberangkatan

a)     Setiap peserta kelompok diberangkatkan berdasarkan urutan, kemudian langsung berjalan/menuju masing-masing pos sesuai dengan pengaturan dari panitia.

b)    Sebelum pemberangkatan, petugas mengingatkan kembali hal-hal yang perlu dilakukan oleh setiap peserta.

c)     Petugas meneliti kembali jumlah peserta di dalam perjalanan.

d)    Sepanjang perjalanan (dari pemberangkatan ke Pos I, Pos II, Pos III) semua peserta diharuskan mengamati apa yang terlihat disepanjang perjalanan. 

c.      Tahap penjelajahan

            Kegiatan penjelajahan merupakan akhir dari kegiatan yang menuju tempat yang dituju. Dalam kegiatan ini peserta akan mengalami suasana yang lain dari perjalanan sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan dengan berjalan kaki secara berkelompok, dari lokasi (Pos I) menuju (Pos II) dan terakhir sampai pada (Pos III). Penjelajahan dilakukan dengan melintasi/menelusuri desa (perkampungan) sambil mengamati pola kehidupan masyarakat setempat, melintasi/menelusuri perkebunan/perbukitan sambil mengamati jenis flora dan fauna serta melintasi/menelusuri sungai, persawahan dan perbukitan.

            Di antara lintasan penjelajahan ini terdapat pula dua Pos yang harus disinggahi oleh peserta. Kegiatan ini dapat memberi makna penyegaran suasana, menimbulkan kesenangan dan kepuasan, penanaman rasa sosial dan cinta terhadap alam dan lingkungannya.

d.     Peserta penjelajahan

1)    Terdiri atas beberapa orang sesuai dengan jumlah sekolah dan siswa.

2)    Tiap regu terdiri atas 10 orang siswa putra dan putri ditambah 1 orang guru pembina.

 

e.      Perlengkapan penjelajahan

1)     Tongkat kayu/bambu

2)     Tali pramuka

3)     Sarung tangan

4)     Pluit

5)     Topi

6)     Sepatu karet

7)     Alat-alat tulis

8)     Perlengkapan P3K

9)     Air minum

10)                  Jas hujan

11)                  Senter

 

f.       Pelaksanaan penjelajahan

Pelaksanaan pemberangkatan penjelajahan dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut

1)    Jumlah regu yang akan diberangkatkan sebanyak regu yang mengikuti.

2)    Jumlah regu terdiri atas 10 orang anggota dan 1 orang pimpinan regu (11 orang).

3)    Regu yang akan diberangkatkan disesuaikan dengan nomor urut pendaftaran.

4)    Pemberangkatan regu pertama dilakukan oleh petugas yang ditunjuk, sehingga sampai pada pemberangkatan regu yang terakhir.

5)    Interval waktu pemberangkatan antara regu satu dengan lainnyaadalah 3 menit.

6)    Pemberangkatan setiap regu ditandai ditandai dengan pengangkatan bendera.

7)    Selama dalam perjalanan semua peserta diharuskan melewati lintasan (rute yang) telah ditentukan antara lain sebagai berikut:

a)     Melintasi/menelusuri desa (perkampungan) sambil mengamati pola kehiduoan masayarakat setempat.

b)    Melintasi/menelusuri hutan, perkebunan, perbukitan sambil mengamati dan mencatat jenis-jenis flora dan fauna yang mereka jumpai selama dalam perjalanan.

c)     Melintasi/menelusuri sungai, parit dan persawahan.

d)    Semua peserta harus melewati/singgah di pos yang telah ditentukan (2 pos)

8)    Setelah tiba di lokasi yang dituju, semua peserta melapor pada tempat yang telah ditentukan.

9)    Semua peserta diberi kesempatan beristirahat selama ± 15 menit, sebelum melaksanakan kegiatan berikutnya   .


Komentar