Tubuh yang proporsianal, sehat, kuat bukan hanya menjadi idaman semata tetapi menjadi utama sebagai manusia dalam kehidupannya. Segala aktivitas kehidupan di topang dengan tubuh sebagai modal dasar.
Berbagai profesi memerlukan tubuh yang dimaksud sebagai syarat utama seperti dunia militer, kedinasan, olahragawan professional dan masih banyak profesi yang membutuhkan syarat tertentu termasuk tubuh yang seimbang, kuat dan sehat. salah satu tes yang dimaksud mengukur Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB). Tentu jadi pertanyaan untuk apa rangkaian tes demikian?
Apa dan tujuan dan kegunaan rangkaian tes tersebut.
Antropometri adalah ilmu yang mempelajari tentang kontruksi tubuh manusia yang mencakup perkembangan tubuh manusia dari zaman ke zaman dan dimensi bagian-bagian tubuh tersebut. Ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi tubuh manusia (ukuran tubuh, berat badan, dan proporsi fisik lainnya). Tujuanpengukuran antropometri adalahuntuk mengetahui ukuranterhadap bagian tubuh manusia (Prasetya &Sulistyorini, 2020). Antropometri dipilih karena menggunakan metode yang aman karena pengukuran ini dilakukan tanpa memasukan benda kedalam tubuh.
Pengukuran antropometri merupakan salah satu hal paling dasar dalam bidang olahraga. Pengukuran antropometri bertujuan untuk mengukur status fisik yang mencakup perkembangan bentuk tubuh. Perkembangan tersebut juga berhubungan dengan kesehatan, kekebalan suatu penyakit, sikap, kemampuan fisik dan kualitas kepribadian.
menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang.
Tipe badan bagi seseorang sebelum bekerja dan prestasi maksimal adalah penting, karena dengan tipe badan yang ideal untuk jenis pekerjaan tertentu dapat meningkatkan ciptaan keberhasilan kerjanya. Dengan tes antropometri, dapat diketahui: apakah pertumbuhan badan seseorang normal atau tidak, apa kekurangan-kekurangannya dan bagaimana mengupayakan pertumbuhan badan secara ideal.dikalangan militer diakui bahwa prajurit akan memiliki daya tahan fisik yang lebih baik, apabila ia memiliki ukuran dada dan tinggi duduk yang panjang dibandingkan dengan proporsi kakinya.
Tipe badan bagi seseorang sebelum bekerja dan prestasi maksimal adalah penting, karena dengan tipe badan yang ideal untuk jenis pekerjaan tertentu dapat meningkatkan ciptaan keberhasilan kerjanya. Dengan tes antropometri, dapat diketahui: apakah pertumbuhan badan seseorang normal atau tidak, apa kekurangan-kekurangannya dan bagaimana mengupayakan pertumbuhan badan secara ideal.
Mengapa Pengukuran Antropometri Penting dalam Tahap Seleksi Atlet?
Dengan melakukan tes pengukuran antropometri, akan dapat mengetahui ciri-ciri fisik dan ukuran tubuh yang ideal untuk menjadi seorang atlet yang profesional dalam ajang perlombaan tersebut.
Dengan begitu, data hasil pengukuran antopometri tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu patokan dalam mencari atlet baru atau sebagai pemilihan standar kualifikasi atlet baru.
Kapan upaya penggunaan tes antropometri dimulai ?
Berikut ini diuraikan beberapa hasil penelitian dalam bidang pengukuran antropometri.
Hipocrates (400 SM) mengelompokkan tipe badan menjadi dua kategori yaitu tinggi dan kurus, serta pendek dan gemuk. Cromwell (1860) melengkapi penelitiannya terhadap pertumbuhan anak-anak sekolah berumur 8 sampai dengan 18 tahun dan menemukan bahwa anak laki-laki lebih pendek dan ringan daripada anak perempuan pada usia 11 sampai 14 tahun. Dicatat pula bahwa setelah umur 14 tahun, anak laki-laki menjadi lebih tinggi dan lebih berat, serta dilanjutkan dengan pertumbuhan yang lebih bertahan lama dibandingkan dengan anak perempuan.
Edward Hitchcock (1861) dari Amherst College Massachusetts Amerika Serikat, memulai mengumpulkan data antropometri dan pada akhirnya ia dikenal sebagai tokoh terkemuka dalam pengukuran antropometri tahun 1860-1880) memulai program pengukuran antropometri terhadap mahasiswa Universitas Harvard. Data tersebut diperoleh melalui penyelidikan selama kurun waktu 15 tahun dan kemudian data-data tersebut diorganisasikan dalam bentuk Tabel Presentil yang merupakn standar yang disusun atas dasar pengukuran antropometri dan kekuatan mahasiswa putra dan putri pada berbagai umur di pegunungan tinggi tersebut.
Adapun Gagasan yang lebih maju dalam bidang antropometri adalah upaya membuat semacam tabel atau peta ukuran tinggi badan yang dapat secara cepat digunakan untuk menentukan apakah seseorang memiliki ukuran-ukuran badan tertentu yang sebanding dengan tinggi badannya.
Berikut ini ahli yang pernah melakukan peneltian dan hasilnya sampai sekarang masih dipakai oleh para pakar
1. D.W Hastings(1902) melakukan suatu penelitian mengenai pertumbuhan tubuh manusia sejak umur 5 sampai dengan 21 tahun dan kemudian disebarluaskan dalam bentuk Buku Pedoman yang didasarkan atas penemuannya.
2. Pakar antropometri yang berhasil secara cemerlang mengidentifikasikan tipe badan dan masih dikenal hingga sekarang adalah Kretschmer dan Aheldon.
3. Kretschmer(1925) adalah salah seorang pakar yang bekerja paling awal dalam bidang ini dan berhasil mengelompokkan tipe badan menjadi tiga kategori yaitu: asthenis, atletis dan piknis. Disamping berhasil melakukan pengelompokkan, ia juga bwrupaya mwnghubungkan keterkaitan antara tipe-tipe badan tersebut dengan kepribadian (personality).
4. William E. Sheldon(1940) yang dipengaruhi oleh penemuan Kretschmer sebelumnya, memperbaharui sistem pengelompokkan tersebut dan memulai studinya sepanjang umur mengenai percabangan tipe-tipe badan.
Ketiga komponen dasar dari tipe badan tersebut meliputi: eksomorf, mesomorf dan endomorph.Bahkan, Sills. Selanjutnya memperkenalkan tipe badan keempat yang disebut dengan omomorf yang bercirikan tipe V dengan bahu dan dada yang lebar, pinggul dan kaki kecil menyerupai huruf V.
Pengukuran antropometri bertujuan untuk menentukan status fisik yang diperluas sehingga mencakup perkembangan tipe tubuh manusia dalam hubungannya dengan kesehatan, kekebalan terhadap penyakit, sikap, kemampuan fisik dan kualitas kepribadian.
Kretschmer mengelompokkan manusia atas dasar bentuk badannya menjadi tiga tepi, dengan karakteristik masing – masing sebagai berikut :
a. Athenis (tipe kurus) :
· Badan langsing – kurus
· Rongga dada kecil, sempit dan pipih
· Lengan dan tungkai kurus
· Muka bulat telur, dan
· Berat badan relatif kurang
b. Atletis (tipe berotot)
· Tulang dan otot tampak kuat
· Badan kokoh dan tegap
· Tinggi badan cukup
· Bahu lebar, dada besar serta kuat
· Muka bulat telur, badan lebih pendek daripada tipe asthenis.
c. piknis (tipe berlemak)
· Badan agak pendek
· Dada membulat, perut besar dan bahu tidak melebar
· Leher pendek dan kuat
· Lengan dan kaki agak lemah
· Banyak lemak sehingga otot dan tulang tidak tampak nyata.
Mengenai pengelompokkan tipe badan dari Kreschmer, maka terdapat dua sumber lain yang menyatakan bahwa Cretschmer mengelompokkan tipe badan menjadi empat, yaitu :leptosom, atletis, piknis, dan displastis.
Khusus untuk tipe leptosom (tipe kurus) , pada dasarnya sama dengan tipe athenis, sedangkan tipe displatis merupakan penyimpangan dari ketiga tipe tersebut di atas yaitu seseorang yang memiliki tipe displatis memiliki ciri tinggi besar (gigantsime.
Dalam teorinya, Sheldon mengemukakan bahwa struktur fisik merupakan aspek utama yang berpengaruh terhadap perilaku manusia. Yang menjadi landasan untuk mementingkan struktur fisik beserta pengukuran – pengukurannya adalah keyakinan yang kuat bahwa faktor keturunan geologis adalah sangat penting dalam mempengaruhi perilaku.
Menurut Sheldon, terdapat tiga badan yaitu : eksomoref, mesomorf, dan ndomorf.
Eksomorf, dengan karakteristik :
· Jangkung
· Dada kecil dan pipi
· Lemah
· Otot tidak tampak berkembaang
Mesomorf, dengan karakteristik :
· Kokoh dan kuat
· Otot kelihatan bersegi
· Tahan sakit
· Tipe ini umumnya dimiliki
Endomorf, dengan karakteristik :
· Gemuk
· Lemah lembut, dan
· Tinggi badan relatif pendek
Demikian, semoga bermanfaat untuk perkembangan dunia olahraga untuk kemajuan prestasi atlit dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan dan teknologi.
Sumber:
Wahjoedi M.Pd, Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani
Wahjoedi . 2000. Tes Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Ujung Pandang : BKS. PTN Indonesia Timur.
Susilowati”Studi Antropometri Cabang Olahraga Bolavoli Pada Klub Bolavoli PervikPutri Kota Kediri” ProdiPenjas FIKS UN PGRI Kediri
https://soloabadi.com/pengukuran-antropometri-untuk-tahap-seleksi-atlet-olahraga/
Komentar
Posting Komentar