~ SULTAN~

 





Aku tak mengerti seperti apa sudut pandang secara luas setiap manusia dimuka bumi perihal harapan. Semakin hari ada berbagai persepsi yang berani datang dan menggrogoti pemikiran setiap raga dari kata kunci berharap dan harapan lalu disini jujur aku pun tak habis fikir  sejauh mana setiap daksa atau raga seseorang jika harapan dan berharap sendiri dikaitkan dengan orang tua? Disini aku akan mencoba menggambarkan bagaimana orang tua punya harapan besar terhadap daksa dan raga pada setiap anak mereka. Namun, aku tak berani menyimpulkan disini sepenuhnya posisi masing – masing raga sama tertekannya. Dan secara halusnya mari mengedepankan masing – masing  rasa sewajarnya entah itu apa yang dirasa anak dan apa yang dirasa oleh kedua orang tua itu sendiri.

Selamat malam bagi para pembaca setiaku jujur sampai menit kesekian menulis ini tidak begitu yakin bisa menyelesaikan judul yang di riquest bapak guru, mentor dan sekaligus ayahanda kami semua sewaktu masih berasrama dan akan tetap menjadi guru kami sampai kapanpun. Iya judul yang sudah diriquest dari beberapa bulan lalu maaf baru bisa mencari inspirasi di bulan ini di awal tahun 2021. Aku pribadi sempat kaget kok tiba – tiba di kasih amanah untuk angkat judul “SULTAN” ini waktu dengar auto kaget karena lagi sibuk sibuknya buat kuliah dan ada tugas mendesak waktu itu. Tapi alhamdulillahnya beliau kasih sedikit pencerahan bahwa di arahkan judul ini ke inti penggambaran harapan orang tua terhadap anaknya sekilas persis banget aku lagi menghadapi fase dimana benar – benar diantui amanah ini dan tanggung jawab baru dalam cerita hadirnya aku yahh sekarang sedang menapaki proses untuk bisa melanjutkan harapan orang tua yang mungkin belum sepenuhnya terealisasikan kedua anak yang jauh lebih dulu mendapatkan gelar yang akan selalu di syukuri orang tua ku hari itu sampai hari ini.

Diluar itu semua menurut aku kemana pun arah maknanya. aku di amanahkan untuk mengangkat judul unik “SULTAN” Siapapun nanti yang akan membacanya mari hanya mengambil sisi positif meskipun bahkan mungkin ada yang terbersit di fikiran kita mengaitkan ini dengan gelar yang sudah tak asing lagi ditelinga mengenai gelar anak sultan? nahh untuk tidak mensalah artikan apapun persepsi yang akan muncul aku berharap apapun yang menjadi pembuka kata demi kata sederhana yang tertulis, dari sedikit bait yang akan tercipta menjadi sebuah karya  yang semoga bisa menghibur banyak orang dan mari saling memaknai sesuai imajinasi rasa yang masing – masing dirasakan saat maupun setelah membacanya semogayang sedang memiliki ikhtiar yang sama denganku ingin melihat senyum bangga dari dua sosok tangguh ayah dan ibu bisa menjadi hadiah dan jawaban yang menjawab misteri penantian dari melangitkan bait demi bait doa indah yang dilangitkan disela menjalankan ikhtiar yang tidak semudah yang dipikirkan dan dilihat oleh berpasang – pasang mata manusia dibumi.

Semoga siapapun yang membacanya menemukan titik terang sejauhmana sebenarnya istimewa dan spesialnya daksa mungil yang mendewasa dan tumbuh luar biasa begitu menjadi harapan dari doa – doa parang orang tua yang rela bertaruh nyawa dan harta demi  anak yang dia cinta dengan seluruh setelah ditangguhkan oleh Cinta-Nya sebagai bukti bahwa setelah peluh dan peluk hangat orang tuanya ia lebih dulu diberi pelukan sepenuh rasa dari sang maha menggenggam dan menitipkannya pinjaman nyawa untuk berpijak didunia dengan segala bentuk cinta tiada duaNya.

 






SULTAN

Cipt: Muti’ah Mawaddahtul Maulia

Kamu adalah Anugrah

Lahir karenaNya, dititipkan

Sebelum dan setelah hebatnya qobul sebuah doa yang dipanjatkan

Semenjak kita bersama

Kini waktu menjadi saksi pertempuran dan pertemuan kita

 

Bukan menjadi nelaksa melainkan memupuk subur adanya cinta

Tak pernah ada rasa sesal ketika hadirmu kecil mungil melengkapi kami ditengah – tengah

Bahkan ketika diterpa ujian silih berganti bersama dengan tawa seiring dengan deras air mata

Memikirkan kelayakan hidup untukmu dan untuk kami berdua

Tak berani disemaikan gelar sultan bertahta di tengah nama

 

Meski dengannya terbangunlah berbagai pasang mata

Dan mulut yang akan memaknainya aku tak berani menyebut ini sebuah nestapa

Putra putri kebanggaan ayah dan ibunda jadilah terang berteman dengan  cahaya

Akan banyak yang datang menjadi bumbu dalam setapak perjalan panjang yang melelahkan

Bersemayam selalu harap engkau menjadi sorot mata binar yang berkerut pamit menua

 

Disana kami seiring jalan mu ku terbangkan bait cinta kasih tiada putusnya

Selembaran sajadah panjang menjadi penghulu bersama saksi kuatnya kami merintih

Berbisik mesra dengan ilahi Mengguncangkan isi seluruh semesta

Melangitkan doa tiada henti

Meninggikan Harapan penuh dengan kasih bahkan yakin engkau bisa melewati

 

Menjadi lelaki harus sabar dan berapi

Menata rapih mimpi untuk bangun mewujudkannya

Menahan rasa sakit dan sesak

Mengokohkan pondasi harap  bersama cemas pundak kekar yang jadi saksi perjuangan

Menarik amarah yang gampang menggoyahkan asa


Nak...

Bisakah engkau bersungguh untuk tumbuh

Tidakkah kau disadarkan rentan waktu semakin menyempit menjadi saksi tetesan keringat

Bertahan untuk kehidupan panjang berkorban dari ego yang kami buang

Tidaklah kami menuntut pembayaran lelah sebab setelahnya semoga saja ada “Lillah”


Hanya padamu segudang percaya kami yakini

Hanya ilahi kami agungkan didalam menyelipkan pelukan untuk lindungimu

Ayah ibu maaf ketika ini seperti menitipkan beban dalam pundak kokoh pemuda terkasih

Kepada keluh dan perasaan ragu pada putriku kesayangan ibu

Bukan untuk menyiksa namun ada harap yang ingin mengangkasa darimu yang tercinta


Jangan menoleh kebelakang jika itu yang mampu mematahkan

Teruslah melangkah dan ketika kerikil mulai melukai salah satu kaki singgahlah

Singgah untuk mengobati luka, bukan untuk berhenti melanjutkan langkah

Memang tak akan mudah

Memang akan banyak yang mengira hari ini engkau bukan apa dan siapa - siapa

 

Tapi...

Tidak ada yang mampu menjatuhkanmu terlalu dalam ketika engkau memilih tetap berjalan

Tanpa mempedulikan cemooh yang sedikit membuat rontok semangat yang berkobar

Daksa tak memilih tersungkur jatuh tak berdaya selama engkau bertahan untuk mengejar

Mengejar segala semoga yang ingin engkau wujudkan, segala tujuan yang ingin kau capai


Maaf karena kami telah menua rentan perihal sakit

Yang mungkin akan menjadikanmu sedikit tersiksa

Sejuta harap telah kami titip dalam semoga tiada putusnya

Akan melihatmu bukan lagi sosok biasa

Tapi menitipkan segudang harapan dari Anugrah

 

Benih yang kita saksikan bersama  bertumbuh dan mendewasa

Menopang gelar dari berbagai pasang mata asing menyebut lantang namamu

Sultan bukan lagi perihal harta dan  tahta  serta bak sebuah mahkota identitas seorang raja

Menjadi tokoh perwujudan doa doa dari ayah bunda

Mewujudkan segala harapan  dan yang terbangun dari mimpi

 

Hari ini seperti terlahir lagi

Hari ini seperti sehelai nafas menggambarkan lega yang tak biasa

Aku dan daksa ku yang terlahir seperti manusia lainnya

Berhasil menggapainya, menjadi sosok tertuju pada berbagai pasang mata

 

Entah patut berbangga, atau seolah tak ada apa – apa

Ini hanya sebuah persembahan untuk doa luar biasa yang dia langitkan tanpa putus

Kini aku hanyalah bagian kecil yang sedang berusaha mengindahkan atau menghadirkan

Senyumnya yang mulai menepi dari bibir indahnya, keriput yang jadi bukti nyata menua

Sampai pada dimana dialah yang menjadi mata pertama yang melihat ku beranjak 

 Beranjak dari sosok biasa menjadi luar biasa karena Kehendak - Nya 

 

 ****




      Semoga karya kali ini bisa menghibur kalian semua ini karya pertama yang aku keluarkan di tahun 2021 yang sebenarnya  udah lama banget dapat riquest ini dari orang luar biasa hebat. 

        Aku ngak bisa janji banyak, yang jelas sampai kapanpun aku ngak bakalan mau fakum dari hobiku yang ini. kalaupun akan lama dan bertahap untuk bisa sesering biasanya, buat berbagi kisah dan inspirasi lewat menulis puisi ini aku harap kalian semua tetap sehat dan jangan pernah berhenti jadi suport sistem aku yang jadi moodbooster aku bisa menghasilkan karya yang luar biasa buat kalian orang  orang hebat dan jauh luar biasa dari karya ini. 

        Aku harap semoga kita semua tetap semangat mejalani hari apapun situasi dan kondisinya yahh ini semua pasti akan berlalu kok cuma perlu waktu aja . Kalian semua harus tetap semangat semoga kita semua selalu dalam lindunganNya. 

       Mohon doanya juga yahh teman - teman aku bisa tetap berkarya kapanpun dan dimanapun salam sayang dari aku buat kalian semua yang udah jadi sahabat aku sejauh ini.Maaf mungkin kedepannya akan jarang buat posting berturut - turut karyaku selama liburan kemarin karena beberapa hari lagi aku harus melanjutkan amanah dan tanggung jawabku untuk berproses lagi. jaga diri baik - baik yahh sampai ketemu di karya ku selanjutnya..

 

Sampai jumpa, sahabat filllah ku jazakallahu / jazakillahu khair semuanya ....  :)

💓

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar