Biarkan ilahi menuntunmu, sampai kepada waktu dimana pertemuan dan kenyataan menyatukan jika dua rasa mampu ungkap bahasa bahwa menua bersama adalah pilihan dari jawaban sebuah doa yang telah merakit ikhtiar diam dengan kata namun berjalan dengan setumpuk rancangan pembuktian dan memilih jalan melepaskan atau menghalalkan agar Allah senantiasa mengabulkan apa yang diharapkan.untuk setiap raga yang tengah merasakan, jangan takut dalam mengharapkan namun tumbukanlah pengharapan hanya kepada - NYA sebelum menaruh harap kepada salah seorang makhluk - NYA.dalam relung rasa akan ada tumbuh benih tiada duga namun pantasnya tak layak tumbuh bersama jika tak berniat tunaikan dalam ibadah karena melibatkan perihal hidupkan rasa bukan hanya hidup bersama melainkan mengambil arah dan jalan saling menyempurnakan separuh agama TAK tak ada yang harus bermula dari saling tahu nama, ada pula yang hadir dan sejatinya semua telah tercetak tebal di lauḥ maḥfūẓ.Atas dasar karena- Nya agar kelak segala rasa tumbuh memeekar selamanya hingga di jannah Firdaus-NYA.semoga puisi ini bisa menenangkan setiap relung rasa yang merasa yakin dengan indahnya penantian tanpa keraguan ketika mereka percaya bahwa Allah maha mendekatkan segala yang jauh dan menjauhkan segala yang tak perlu di dekatkan karena dialah pemegang skenario terindah dan maha menentukan Bukankah tak ada yang perlu diragukan perihal setiap skenario Allah yang maha Mengetahui ketetapan yang paling membahagiakan?tetaplah menjadi penanti dalam memantaskan diri karena kedatangan yang paling di nanti sedang Allah pilihkan yang terbaik yang insyallah tak akan terganti selama Allah telah meridhoi kedua hati untuk saling menjaga dan memiliki hingga kelak di jannah - Nya.
KAMU KAH TAKDIR KU (?)
Cipt : Muti'ah Mawaddahtul Maulia
Takdirku
Dalam doa aku sempat berdialog dengan tuhan
Meski sebetulnya hanya satu arah .
Mendoakan mu entah siapa
Namun... kutetap mendoakanmu agar kita bisa bersama
Dilangit yang kau tatap ada rindu yang tertitip
Hanya sang pencipta yang dapat memberitahumu
Hmm ...
Apa kabar
Sedang apa?
Begitu banyak hal yang hendak kutanyakan, namun ku tak tahu engkau dimana
Semua terasa asing tak bersuara
Untukmu tak berani kusebut nama,
Yang telah tercetak tebal dilauh MaHfudz - Nya inilah yang kusemaikan pada sang pencipta
Engkau takdir yang tengah ku tunggu dan di ikhtiarku .
Belum pantas ku sebut dalamnya rindu
Tapi waktu adalah saksi penantian
Yang menguji sabarku
Iyya untukmu takdirku
Dalam lirih memlangitkan doaku sampai kini belum ditau siapa dirimu
Tapi ilahi janjikanku akan temu
Asal memanjangkan sabar perihal menunggu
Siapapun kamu ilahi lah yang beri restu
Agar kelak engkaulah yang menggenggam rasaku
Untuk mmbersamai harimu , hingga ujung nafas kita bersama insya allah Kelak...
Dijannah Firdaus-Nya
Dalam doa aku sempat berdialog dengan tuhan
Meski sebetulnya hanya satu arah .
Mendoakan mu entah siapa
Namun... kutetap mendoakanmu agar kita bisa bersama
Dilangit yang kau tatap ada rindu yang tertitip
Hanya sang pencipta yang dapat memberitahumu
Hmm ...
Apa kabar
Sedang apa?
Begitu banyak hal yang hendak kutanyakan, namun ku tak tahu engkau dimana
Semua terasa asing tak bersuara
Untukmu tak berani kusebut nama,
Yang telah tercetak tebal dilauh MaHfudz - Nya inilah yang kusemaikan pada sang pencipta
Engkau takdir yang tengah ku tunggu dan di ikhtiarku .
Belum pantas ku sebut dalamnya rindu
Tapi waktu adalah saksi penantian
Yang menguji sabarku
Iyya untukmu takdirku
Dalam lirih memlangitkan doaku sampai kini belum ditau siapa dirimu
Tapi ilahi janjikanku akan temu
Asal memanjangkan sabar perihal menunggu
Siapapun kamu ilahi lah yang beri restu
Agar kelak engkaulah yang menggenggam rasaku
Untuk mmbersamai harimu , hingga ujung nafas kita bersama insya allah Kelak...
Dijannah Firdaus-Nya
Dukung setiap karya kami.
kalian bisa follow akun puitis kami di :
instagram : @serpihanpatah__
chek video di sini
Youtube channel : Mutiah Mawaddah
Komentar
Posting Komentar