DAMPAK SEKS BEBAS


Materi ini adalah pelajaran PJOK kelas XI SMA, yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan apa dan bagaimana serta bagaimana dampak negatif prilaku seks bebas dan akibat yang ditimbulkannya


1. Pengertian Pendidikan Seks
Pedidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin, dan sebagainya. Pendidikan seks bisa juga diartikan sebagai sex play yang hanya perlu diberikan kepada orang dewasa. Adapun pengertian pendidikan seks yang akan dijelaskan dalam bab ini adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkannya secara baik, benar, dan legal.
Pendidikan seks mempunyai ruang pembahasan yang luas dan kompleks. Pendidikan seks bukan hanya mengenai penerangan seks dalam arti heterosexual (seseorang yang mempunyai keinginan seks hanya pada lawan jenisnya), dan bukan semata-mata menyangkut masalah biologis atau fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi, sosio-kultural, agama, dan kesehatan.
Dalam pendidikan seks dapat dibedakan antara sex instruction dan education in sexuality. Sex instruction ialah penerangan mengenai anatomi, seperti pertimbuhan rambut pada ketiak dan sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui hungan kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk di dalamnya pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan.
Adapun education in sexuality meliputi bidang-bidang etika, moral, fisikologi, ekonomi, dan pengetahuan lain yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai individual seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik. Sex instruction tanpa education in sexuality menyebabkan promiscuity (pergaulan dengan siapa saja) serta hubungan-hubungan seks yang menyimpang.

2. Tujuan Pendidikan Seks
Tujuan pendidikan seks secara umum, sesuai dengan kesepakatan internasional “Conference of Sex Education and Family Planning” pada 1962, adalah: “Untuk menghasilkan manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan bahagia, karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.”
Tujuan utamanya adalah melahirkan individu-individu yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain. Adapun tujuan akhir pendidikan seks adalah pencegahan kehamilan di luar perkawinan.
Tujuan pendidikan seks dapat dirinci sebagai berikut.
a. Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara pria dan wanita dalam keluarga, pekerjaan dan seluruh kehidupan, yang selalu berubah dan berbeda dalam tiap masyarakat dan kebudayaan.
b. Membentuk perngertian tentang peranan seks di dalam kehidupan manusia dan keluarga; hubungan seks dan cinta, perasaan seks dalam perkawinan dan sebagainya.
c. Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan fungsi dan kebutuhan seks. Jadi pendidikan seks dalam arti sempit (in context) adalah pendidikan mengenai seksualitas manusia.
d. Membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian, sehingga mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab, misalnya memilih jodoh, hidup berkeluarga atau tidak, perceraian, kesusilaan dalam seks, dan lain-lain.
3. Pendidikan Seks Penting Bagi Remaja
Masih banyak yang belum memahami seks dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan oleh norma dan nilai dalam masyarakat kita menganggap pedidikan seks masih tabu untuk dibicarakan secara terbuka dan hanya merupakan masalah orang dewasa. Pandangan demikian mengandung banyak kebenarannya terutama pada masa lampau, ketika informasi tentang seks masih terbatas. Namun, saat ini informasi tentang seks lebih mudah diperoleh dan sangat banyak. Maka usaha untuk memberikan informasi yang benar perlu diberikan terutama kepada remaja.
Kini, kemajuan di bidang teknologi informasi telah mengubah struktur dan pandangan hidup masyarakat kita. Dampak negarif dari kemajuan tersebut adalah pergeseran nilai dan moral yang terjadi di masyarakat. Sesuatu yang dahulu dianggap tabu, kini menjadi lazim dan begitu sebaliknya.
Salah satu pergeseran moral ialah nilai moral seksual terutama dikalangan remaja. Nilai moral seksual yang dahulu dianggap tabu dan bertentangan dengan norma agama, tidak demikian lagi oleh sebagian kaum remaja. Dengan demikian memberikan bimbingan dan penerangan seks kepada para remaja merupakan suatu yang sangat penting dan perlu.
Alasan pendidikan seks sangat penting diajarkan kepada para remaja adalah:
a. Dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual
b. Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai norma
c. Dapat mengatasi gangguan psikis
d. Dapat memberi pengetahuan dalam menghadapi perkembangan anak.
A. BAHAYA SEKS BEBAS
Hubungan seks pranikah bahkan berganti-ganti pasangan (seks bebas) mengakibatkan aib dan mengganggu ketentraman hidup selanjutnya. Untuk itu, sebaiknya para remaja mengenal bahaya hubungan pranikah dan seks bebas sebelum terlanjur. Perilaku seks pranikah dan seks bebas terutama dikalangan remaja sangat berbahaya bagi perkembangan mental (psikis), fisik, dan masa depan seseorang. Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikah dan seks bebas.
a. Menciptakan kenangan buruk; Norma-norma yang berlaku dimasyarakat menyatakan bahwa seks pranikah dan seks bebas merupakan perbuatan yang melanggar kepatutan. Apabila seseorang  terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secra moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Bukan hanya pelaku yang merasa malu bahkan keluarga besarnya pun akan merasakannya. Hal ini tentu saja menjadi beban mental yang berat.
b. Mengakibatkan kehamilan; kehamilan yang terjadi akibat seks pranikah dapat menjadi beban mental yang luar biasa hebat. Biasanya kehamilan ini tidak diharapkan “orangtuanya”, sehingga muncul istilah kehamilan di luar nikah sebagai suatu “kecelakaan”. Keadaan semakin berat ketika keluarga atau bahkan masyarakat mempertanyakan kehamilan itu. Dalam keadaan seperti ini, biasanya timbul depresi dan frustasi terutama menyerang wanita yang hamil di luar nikah tersebut. lebih jauh lagi, apabila bayi itu lahir dan kemudian terungkap perilaku orangtuanya dulu maka tentu akan menjadi beban mental juga. Jelaslah bahwa perilaku seks pranikah dan seks bebas hanya akan menimbulkan kesusahan malapetaka bagi pelaku dan bahkan keturunannya nanti.
c. Menggugurkan kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi; Banyak kehamilan yang terjadi akibat prilaku seks pranikah merupakan kehamilan yang tidak diharapkan. Untuk itu, sebisa mungkin “orangtuanya” menggugurkan kehamilannya kerena mereka belum siap untuk menjadi ayah maupun ibu dari bayi yang akan dilahirkannya itu. Tindakan menggugurkan kandungan (aborsi) dengan tidak berdasar alasan medis yang jelas bertentangan dengan hukum yang berlaku. Pelakunya akan mendapatkan hukuman. Dampak lain dari menggugurkan kandungan adalah akan mengganggu kesehatan seperti kerusakan pada rahim, kemandulan dan lainnya.
d. Penyebaran penyakit; Perilaku seks bebas dengan berganti-ganti pasangan sangat berpotensi pada penyebaran penyakit kelamin. Penyakit kelamin biasanya melular dan sangat mematikan. Penyakit kelamin ini tidak hanya menular kepada pasangannya melainkan akan menular pada katurunannya. Banyak kasus bayi lahir cacat akibat orang tuanya terjangkit penyakit kelamin.
e. Timbul rasa katagihan; Seks pranikah dan seks bebas mengundang rasa ketagihan bagi para pelakunya. Sekali mencoba maka dipastikan akan melakukan terus menerus perbuatan tersebut.
B. MENGHINDARI SEKS BEBAS
Perilaku seks bebas sangat berdampak bagi perkembangan jiwa seseorang. Perilaku seks bebas sangat berbahaya sehingga patut kita hindari. Untuk menghindari seks bebas, perlu dilakukan pendidikan seks kepada semua anggota keluarga. Salah satu bentuk pendidikan seks dikeluarga diantaranya sebagai berikut.
1. Pencegahan Menurut Agama
a. Memisahkan tempat tidur anak; Setiap orang tua berusaha untuk mulai memisahkan tempat tidur anak-anaknya ketika mereka memasuki minimal usia tujuh tahun.
b. Meminta izin ketika memasuki kamar orang tua; Sejak dini anak-anak sudah diajarkan untuk selalu meminta izin ketika akan masuk kekamar orang tuanya pada saat-saat tertentu.
c. Mengajarkan adab memandang lawan jenis; Berilah pengertian mengenai adab dalam memandang lawan jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik dan buruk.
d. Larangan menyebarkan rahasia suami-istri; Hubungan seksual merupakan hubungan yang sangat khusus di antara suami-istri. Karena itu, kerahasiannya harus dijaga. Mereka tidak boleh menceritakan kekurangan pasangannya kepada orang lain, apalagi terhadap anggota keluarga terutama anak-anaknya.

 2. Pencegahan Seks Bebas dalam Keluarga
Faktor keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan seks sehingga perilaku seks bebas dapat dihindari. Pengetahuan yang benar tentang dampak serta bahaya seks bebas harus benar-benar diketahui dengan baik oleh setiap anggota keluarga. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha untuk mencegah perilaku seks bebas.
· Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
· Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah seks.
· Jangan menjelaskan masalah seks pada anak-anak laki-laki atau perempuan pada waktu dan ruang yang sama.
· Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, pilihlah kata-kata yang sopan.
· Penting bagi kedua orang tua untuk meyakinkan bahwa teman-teman putra-putri mereka adalah anak-anak yang baik.
· Memberikan perhatian terhadap kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat.
· Tanamkanlah etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuatu yang paling berharga.
· Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak.


Komentar