Pengertian Atletik
Istilah “atletik” berasal dari bahasa Yunani “athlon” yang berarti berlomba atau bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata “penthatlon” yang terdiri atas kata “pentha” berarti lima atau panca dan kata “athlon” berarti lomba. Arti selengkapnya adalah “panca lomba” atau perlombaan yang terdiri atas lima nomor.
Kalau kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya adalah meliputi perlombaan jalan cepat, lari, lompat dan lempar, yang daam bahasa Inggris digunakan istilah “track and field.” Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field). Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan “atletik” dalam bahasa Jerman mempunyaipengertian yang luas, meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan,termasuk renang, bola basket, tenis, sepak bola, senam dan lain-lain.
Cabang atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan alami manusia. Berlari, meloncat dan melempar adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah panjang kehidupan manusia.
2. Nomor-Nomor Atletik
Pada umumnya nomor-nomor yang diperlombahkan dalam cabang olahraga atletik berbeda antara wanita dan pria. Baik dalam lari jarak jauh, jalan cepat, lompat, dan lempar. Nomor-nomor cabang olahraga atletik yang diperlombakan seperti dalam
Tabel:
Nomor-Nomor Perlombaan Atletik.
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lari Jarak Pendek
Lari cepat atau sprint, yaitu perlombaan lari yang semua peserta berlari dengan kecepatan penuh dengan menempuh jarak 100m, 200m, dan 400m. kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari cepat /spring adalah start atau pertolakan. Keterlambatan atau ketidaktelitian pada waktu melakukan start sangat merugikan seorang pelari cepat atau spinter.
Pada umumnya dikenal 3 cara melakukan start atau tolakan yaitu:
1) Start berdiri (standing start)
2) Start melayang (flying start)
3) Start jongkok (crouching start)
Sesuai dengan aba-aba yang diberikan, urutan gerakan dan sikap dalam start jongkok (berlutut) dibagi menjadi 3 tahapan yaitu: sikap start setelah aba-aba “Bersedia”, sikap start setelah aba-aba “Siap”, dan sikap start setelah aba-aba “Ya” atau terdengar bunyi letusan pistol.
1) Start pendek (bunch start)
2) Start menengah (medium start)
3) Start panjang (long start)
1. Lapangan dan Perlengkapan lari
![]() |
Gambar: Lapangan Atletik |
Gambar: Balok Star dan Sepatu Lari
2. Teknik Dasar Start
1) Pada aba-aba “Bersedia”
Cara melakukannya:
a) Letakkan tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu. Jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik. Bahu condong ke depan, sedikit di depan tangan dan lengan lurus.
b) Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, dan pandangan ke depan kira-kira 2,5 meter di muka garis start.
c) Jarak letak kaki terhadap garis start tergantung dari bentuk start yang digunakan.
2) Pada aba-aba “Siap”
a) Angkat panggul ke depan atas dengan tengan sampai sedikit lebih tinggi dari bahu, garis punggung sedikit menurun ke depan, dan erat badan lebih ke depan.
b) Kepala rendah, leher tetap kendor, pandangan ke bawah 1 - 1,5 meter di muka garis start.
c) Lengan tetap lurus, siku jangan bengkok.
d) Pada waktu mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam.
e) Pusatkan perhatian pada bunyi pistol start.
Cara melakukannya:
a) Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat.
b) Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkejang lurus. Kaki kanan melangkah secepat mungkin, dan secepatnya mencapai tanah. Langkah pertama ini kira-kir 45 cm sampai 75 cm di depan garis start.
c) Berat badan harus meluncur lurus ke depan.
d) Langkah lari makin lamamakin menjadi lebar. Enam samai sembilang langkah pertama adalah merupakan langkah peralihan dari langkah start ke langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.
e) Bernapaslah seperti biasa (menahan napas berarti akan menenangkan perlombaan).
4) Gerakan lari
Setelah melakukan gerakan start dengan langkah-langkah peralihan yang meningkat makin lebar dan condong badan yang berangsur-angsur berkurang, kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan lari cepat.
Cara melakukan gerakan lari cepat sebagai berikut:
a) Kaki bertolak kuat-kuat sampai terkejang lurus. Lutut diangkat tinggi-tinggi (setinggi panggul). Tugkai bawah mengayung ke depan untuk mencapai langkah lebar (lebar langkah sesuai dengan panjang tungkai).
b) Usahakan agar badan tetap rileks, badan condong ke depan dengan lutut antara 25-30 derajat. Hal ini hanya dapat terlaksana bilamana gerak lengan tidak berlebih-lebihan.
c) Lengan bergantung di samping tubuh secara wajar. Siku ditekuk kira-kira 90mderajat. Tangan menggenggam kendor. Gerakan atau ayunan lengan ke muka dan kebelakang harus secara wajar, gerakan lengan makin cepat berimbang dengan gerak kaki yang makin cepat pula.
5) Gerakan melewati garis finish
Dalam praktiknya, teknik melewati garis finish biasanya pelari tanpa melakuakn apa-apa dan berusaha berhenti kira-kira setelah 5 meter melewati garis finish.
Komentar
Posting Komentar