Percaya ataupun tidak aku tidak bisa menjamin. jujur saat menulis ini raga ini terasa kaku lemah,letih rasa ingin jatuh hati ini begitu teriris saking dalamnya luka rasanya.... tangisan yang tak bisa mengalir telah tumpah di dalam hati yang memilih diam bungkam seribu bahasa.
Aku tak bisa memungkiri hari ini perasaanku begitu hancur ketika mengetahui ternyata di sekelilingku banyak yang membenci. yang paling sakit baru hari ini aku mengetahui hal itu sepertinya apa yang ia ceritakan adalah benar - benar itu adalah diriku. Tapi nyatanya apa seperti apa keinginan mereka ini? tahu apa dia tentangku?. Bisa merendahkan ku sefasih itu. Kalaupun tak tersadari jika ada luka yang sempat ku beri maafkan, Aku bukanlah sosok yang mahir membuatmu terus tersenyum lepas tapi aku ... andai bisa meminta bisakah jangan jadikan aku bahan tertawaanmu sadarlah kenyataanya kita hanya makhluk Allah swt.Yang di izinkan sejenak singgah di kehidupan dunia yang fanaa ini.lantas apa yang membuatmu begitu mahir menilaiku dengan yakin seolah kau adalah makhluk paling sempurna yang paling diberi anugrah bisa untuk semua dan segala hal mengenai roda perputaran dibumi yang bulat ini. Berhentilah membuatku seperti sosok yang tidak bisa apa - apa.
Kalian itu adalah temanku,jangan bawa aku kedalam pahitnya jurang kebencian setelah kebersamaan yang kita ciptakan secara kebetulan tapi tanpa sepengetahuan kalian hal itu adalah sebuah bagian yang paling mengesankan.
Kalaupun ada yang menyulitkan tolong sampaikan tergurlah selama itu kita belum saling melukai.kau tau setelah perjalanan panjang haruskah kita habiskan untuk menyakiti karena keegoan yang tak saling menyamaakan keinginan demi terciptanya kembali persahabatan.
Baiklah untukmu yang sempat risih karenaku. Maafkan kau tahu beberapa menit sesaat menulis ini kini air mataku berani bercucuran membasahi papan tombol pengetikan karena terlalu sulit melihat kenyataan bahwa aku tak tahu menahu dari mana rasa timbulnya kebencianmu padaku hari itu dan saat ini dan asalkan kalian bisa memahamiku, akulah orang yang paling menyakitkan diantara apa yang telah kalian katakan dan bahkan akulah makhluk yang paling di kecewakan meski dimatamu akulah yang paling mngecewakan. Maafkan aku bukan yang paling tepat untuk sebuah kebahagiaan pertemanan. tapi bagiku terima kasih untuk semua menit detik dan torehan senyuman sederhana yang sempat kau hadirkan. Meski kini disudut akulah yang paling kau asingkan.
Terima kasih untuk sebuah kebersamaan dan persahabatan yang mengesankan yang sesederhananya perbedaan yang kau satukan menjadi hal yang paling berkesan.😇💜
SENYUMMU MENIPU PERCAYAKU
Cipt: Muti'ah Mawaddahtul Maulia
Hari ini aku di sambut lagi senyummu
Menatap lagi keseruan riuh yang menghiburku
Desas - desus kabar yang selalu ingin menyambutku
Masih heran aku dengan sikapmu
Apa sebenarnya maksud dari setiap ucapanmu
Begitu manis di depanku, kebersamaan singkat ketika itu meluluhkanku
Tapi apakah itu bukan hal semu?
Seperti itukah Berteman dengan orang sepertimu
selalu saja dibuat mau, bahkan dirimu seperti salju yang lembut dibalik sapaanmu
Sebenarnya Pertemanan itu seperti apa bagimu
Banyak percaya yang ingin kubuat tumbuh
Tapi sikapmu semakin membuatku ragu
Apa yang sempat kuberi Rasanya seperti permainan Bagimu.
Terkadang luluhku itu karena begitu aku menyayangi persahabatan yang hadir ini
Bahkan diammu bagaikan sunyi dimalam hari.
Aku jujur takut untuk jeda yang semakin menghantui,
tanyaku? sepertinya...tak akan lama
Semakin aku membelamu
Semakin aku memberimu harap untuk menyatukan kesamaan
Menutup rasa asing ingin berkenalan denganmu
Nyatanya ada kekecewaan yang menjemputku
Selama ini percayaku hanya Mainanmu
Baikku Hanya semu karena ingin untung akan sesuatu
Kau sama sekali tak menghargai pertemanan yang kujaga demi sesuatu yang berkesan
Yang sempat kau ciptakan dan sempat kusimpan
KINI....
Raguku semakin meninggi
Melihatmu kembali menyapaku. Tapi kecewaku semakin menjatuhkan raga
Senyumku kini bersembunyi menyembunyikan kedok paling menyakitkan hati, diri, dan raga yang Semakin melemah karena perkataan itu
TERIMA KASIH ....
Kau yang menutup kebersamaan yang ku puja puji
Senyummu yang selalu kunanti
Telah menikam hati semakin lirih
Menyadarkan bahwa selama ini senyummu hanya menipu percayaku.
kuharap suatu saat ada waktu dimana kau akan menjadi salah seorang pembaca setia itu
😇👆
Komentar
Posting Komentar