MY HERO

                Aku pernah merasakan yang namanya jatuh bangun didalam lingkungan keluarga yang sepertinya terbawa dalam keadaan seperti saling melupakan. ketika menginjak bangku SD hari - hariku masih ditemaninya dengan setia.  Bahkan setiap kali ditanya, aku mengidolakan siapa diotak ini hanya ada untuk satu nama ia MY HERO!. Meskipun aku kadang merengek, meminta sesuatu yang sulit untuk dikabulkannya. tapi ia selalu saja menjadi sosok yang selalu ingin melihat lengkungan senyumku tiap kali aku mengawali hari. Bagiku dia seperti sebuah rancangan pesawat yang benar- benar canggih yang belum pernah kulihat sebelumnya. Sepertinya Allah merakit dia secara khusus untuk hadir dikehidupanku. menjadi pendamping bagi Ummi dan menjadi pelindung bagi kami bidadari - bidadari kecilnya.
               
          Aku kini dirundung rasa penyesalan karena ketika duduk di bangku SMP juga aku sempat merasa kehilangan sosok seperti dirinya orang paling hebat yang ku kenal mulai dari aku membuka mata ketika ditakdirkan untuk hadir di dunia yang Indah ini.  Baginya dia belum menjadi sesuatu yang paling sempurna tapi bagaimana denganku yang begitu memujinya belum bisa memberi balasan atas apa yang telah ia berikan selama ini demi kebahagiaanku. Jujur sebenarnya aku ingin memperlakukan Abih seperti perlakuan ku kepada Ummi tapi terkadang maluku memuncak ketika harus mengingat kalau Abih orangnya cuek. tapi sebenarnya dia adalah orang pertama yang membuat aku jatuh cinta dikuatkan oleh ummi yang meyakinkanku untuk saat ini dan beberapa jenjang kehidupan berikutnya sebenarnya dialah yang paling berhak menjadi cinta pertamaku. Iyya Abih.

        Teruntuk Abih yang selama ini senantiasa selalu menjadi inspirasi dan motivasiku untuk tetap menjalani kehidupan yang keras ini, terima kasih atas kasih sayangnya, terima kasih karena selalu berusaha memberikan pendidikan terbaik. Dan mau menjadi guru pertama yang selalu siap mendidik dan memberi perlindungan lebihdari setiap ketakutan yang selama ini sering mengurung. Maaf karena belum bisa menjadi bidadari kecil yang membanggakan dan belum bisa memberi suatu kebahagiaan yang mengesankan. Darimu aku banyak belajar perlahan berdamai dengan dunia yang berusaha mengurung inginku. aku janji akan menjadi Seorang putri yang suatu saat bisa menghadirkan senyum paling bahagia yang Abih nantikan.
     Meski tidak seperti perlakuan dan tidak dengan sebuah pelukan ataupun sekedar sapaan perhatian layaknya kedekatan putrimu ini kepada Ummi kekasih idaman abih yang Abih harus tahu, kalau impian terbesarku adalah kelak tetap bisa dipertemukan dengan sosok lelaki yang hebat dan se perfect Abih yang sudah kutemukan di kehidupan masa kecilku dan senantiasa menjadi saksi diri ini telah tumbuh dewasa.

     Semoga Abih dan ummi selalu diberi kesehatan dan diikat dalam kebahagiaan dan di izinkan tetap dipersatukan dalam sebuah kebersamaan yang mengharmoniskan dan menciptkan ketentraman dalam keluarga kecil kita ini. Aku percaya tak semua hal sederhana bukan hal yang berkaitan dengan kebahagiaan tapi justru dari situlah aku mulai belajar bahwa menghargai hal sederhana adalah sama dengan menghadirkan kebahagiaan yang jauh luarbiasa dari hal yang  kau maksud adalah hanya hal sederhana.

Berbahagialah, banyak sosok - sosok yang ingin melihat lengkungan senyummu yang menentramkan hati 😇👍





AYAH
Cipt : Muti’ah Mawaddahtul Maulia



Ayah ………
Siang terik membakar semangat raga dari tubuhmu
Merangkul beban tanggung jawab utuh
Membahagiakan sosok perempuanmu
Meski keringat gambarkan lelahmu 

Ayah….
Keluh kesah yang belum terucapkan
Karena niatmu kuat dalam menjagaku
Mewujudkan satu demi satu harapku yang menjadi harapan besar bagimu
Meski sakit telanjang kaki kau tapaki jalan yang memberi luka 

Ayah ……..
Meski darah telah bertumpah karena pecah -pecah diujung kakimu
Bertumpu pada bebatuan yang menemani langkahmu
Menyaksikan ketangguhan kau mengais nafkah untuk para bidadarimu
Tak minum segelas air pun bukan alasan maupun perkara apa- apa untukmu


Ayah…
Terkapar lelap jika tertidur adalah puncak aku menatap ragamu
yang lelah, yang renta karena kami yang meronta inginkan ini dan itu
Sedikit saja ragamu beristirahat sepertinya adalah sebuah hal yang patut engkau syukuri

Ayah …..
Menutupi setiap beban yang kini sedang kau hadapi
Memikirkan apa yang harus kau beri untuk ini , esok, dan nanti
Tak peduli dengan kelelahanmu ketika telah datang petang hari

Lantas apalah kami ini ayah, yang tak sadar usaha
Maafkan kami, bidadari yang rintih, merengek, karena hal sepele
Berterima kasih karena punya sosok setangguh engkau
Bolehkan? Ku mohon beristirahatlah…..

Ayah ….
Sisihkan waktumu untuk merebah
Istirahtkan raga yang mulai lelah
Kau harusnya tak lagi terkapar berkesusahan
Kini kau telah menua di titik bidadari- bidadari kecilmu telah tumbuh dewasa
Biarkan kami merawat dengan sepenuh jiwa mengingat kembali kau juga sempat
Memberi kasih sayang nan manja

Kau sadarkan? Waktunya kau yang ku bahagiakan meyaksikan kesuksesan
Karena kau yang berjuang mempertahankan kebahagiaan
Bekas kau yang luluh lantah berpanas- panasan
Melewati pahit getirnya berkesusahan demi kami yang begitu kau Banggakan

Ayah….
Tersenyumlah, berbahagialah, tetaplah sehat dan terima kasih atas semua yang telah kau korbankan.


Komentar