DIBALIK HUJAN BERSAMA MENDUNG, ADA PELANGI YANG BERWARNA SETELAHNYA

               Setiap orang memiliki harapan dan keinginan mereka masing - masing. Namun, ada yang memilih mengungkapkan,mewujudkan, merancang keinginannya agar segera tercapai tapi tanpa kita ketahui pula bahwa ada saja yang sampai saat ini belum ingin mewujudkan dalam waktu dekat tapi memilih menyimpan sebagai sesuatu yang sempat ia langitkan.sesuatu yang merupakan menurutku adalah hal yang wajar - wajar saja. kalaupun suatu saat itu bisa terjadi semuanya hanya kehendak - Nya yang diluar dari ramalan seorang makluk ciptaan yang serba biasa meskipun telah diciptkan olehnya dalm bentuk yang sebaik - baiknya. jadi apa yang kau inginkan janganlah berhenti mengusahakan, tapi jangan pula melupakan tetap melangitkannya kepada sang Maha mengabulkan 

Laa Haaulaa'a walaa quata illah billah 🙏

Untukmu yang membaca ini semoga mengambil sisi positifnya saja. 

Kalaupun ada kesamaan cerita dari kehidupan sendiri itu diluar dari kesadaran saya. Karena ini merupakan hanya sebuah kisah yang tercipta dengan sendirinya mungkin?.

Wallahui ' a lam Bissawaf 
setiap makhluk terkhusus wanita wajar melakukan hal ini menulis sesuai suasana hatinya karena perempuan adalah ciptaan Allah swt. yang pelembut, kasih sayang dan nyata dalam hal perasa karena seutuhnya perlakuan yang ia dapatkan dari sesorang Hatinyalah yang ikut merasakan sekaligus menggambarkan suasana hatinya.😇🙏





IZINKANKU HALALKANMU KARENA ALLAH

         
        Jumat siang matahari mulai membakar tubuhku beserta salah seorang temanku Jidan Ahmad fahrezy . kala itu bel pulang berbunyi pertanda materi pembelajaran olahraga telah selesai.Tak ku sangka dia sedang menunggu ku di koridor kelas, ia mengajakku untuk pulang bersama .Akhirnya kami berjalan bersama menuju asrama Namun Jidan membuat suatu pembicaraan basa basi ngak jelas, yang tadinya  aku pikir ia ingin memberikanku ucapan selamat ulang tahun karena hari ini adalah tepat aku berusia 16 tahun . yah wajar saja aku berharap ucapan selamat darinya karena ia juga salah seorang teman baikku dan kebetulan aku kecewa satu hari ini di dalam kelas tidak ada satupun teman yang memberikan ku ucapan selamat ultah sama sekali .Tapi… ternyata tidak. Dia hanya membahas hadiah yang pernah ku berikan telah ia temukan kembali setelah ia pernah menghilangkannya .Dia bahkan berfikir dan menyuruhku katanya 
        ‘’bagaimana kalau kau saja yang menyimpannya nanti ketika aku ingin memakainya aku akan memintanya lagi  padamu??’’. 
        ‘’Yang jelas saja kataku’’ itukan sudah sah menjadi milikmu. Mestinya dengan kejadian kau pernah menghilangkan kau lebih berhati- hati dalam menjaganya belum lagi  itu sesuatu yang sangat bermanfaat untuk kamu. Akhirnya aku sudah sampai di depan pagar asrama putri. Sedangkan dia memilih untuk terus ke pantry untuk menyantap jatah makan siangnya meskipun obrolan hanya berhenti disitu. Akhirnya ke esokkan hari Tiba…

****
     Hari ini hari sabtu tepatnya sudah tanggal 30 september, jujur saja aku heran kenapa Jidan tak memberiku ucapan hingga hari ini, bahkan sikapnya kepadaku terlihat dingin tak seperti hari biasa dia suka bercanda di depan tempat duduk ku di kelas.Tapi tiba- tiba saja aku berfikir ‘’ dia mempersiapkan kejutan ?’’dalam hatiku ‘’mana mungkin? ‘’Bakatnya memang aku suka. Tapi kalau dia memberikan ku hadiah dalam bentuk itu pasti itu sangat membuang – buang waktu baginya. Ku akui bakatnya memang besar tapi aku pun tak mau mengharapkan hal- hal besar mana mungkin ia ingin bermain gitar di hadapan ku itu hanya mimpi. selang beberapa menit kemudian, karena hari ini hari sabtu maka kita di anjurkan untuk melaksanakan apel pulang . Setelah apel pulang tiba- tiba dia menghampiriku dalam sekejap bersama salah seorang temannya kulihat ia membawa secarik kertas panjang bertuliskan kaligrafi atas namaku terharu sekaligus bahagia karena ternyata ia mengingat hari penting itu.Jidan berkata” alasannya ternyata karena kemaren dia malu untuk  memberikan ini  langsung kepadaku. Mungkin inilah hadiah sederhana darinya. Namun, yang bikin kaget aku, Mungkin sudah lama ia membuat & mempotret kaligrafi ini untuk ia siapkan sebagai ucapan maaf  dan ucapan ultah karena kaligrafi tersebut menjadi foto Dp dari salah satu akun sosial medianya dan yang membuatku heran captionnya ia berkata dengan lugunya ‘’ sorry telat’’ nah dari situ aku berfikir ‘’apa maksud dari kata – katanya ini ?’’selang beberapa menit aku melihat postingannya ini, ada pesan darinya mengatakan’’ maaf yah telat kasih ucapan selamat ulang tahunnya .’’ yah langsung saja aku balas pesan singkatnya dengan jawaban’’ Ngak apa-apa kok  teman , makasih yah ’’ meskipun telat kan aku senang bisa dapat hadiah sederhana dari kamu yah kaligrafi yang sangat indah itu . terima kasih karena aku tahu pasti membuat ini cukup sulit meskipun itu hanya terlihat sederhana tapi luar biasa bagiku. Hari-hari berlalu .
****
Hari ini tepat hari senin .Itu artinya kita kembali lagi mengikuti proses belajar hari ini, seperti biasanya pukul 07:00 upacara akan segera dimulai .Tapi, lagi- lagi aku belum melihat batang hidung temanku yang satu itu jadi banyak yang terlintas dibenakku tapi aku takut mengungkapkannya kataku dalam hati’’ apa dia sakit yak?’’ternyata selang beberapa menit sebelum upacara dimulai dia akhirnya datang dan memukul sedikit kepalaku dengan pelan dengan sapaan ‘’Hey pagi,,,Emtri ‘’(dengan sesekali senyum tipisnya).tepat pukul 07:10 upacara dimulai …..
Karena bosan berdiri si Jidan ini sesekali menganggu konsentrasiku pada saat upacara ia selalu saja mengajakku ngobrol basa- basi ngak jelas gitu,,, meskipun aku sedikit heran terkadang aku merasa itulah hal seru dan menyenangkan dari dirinya selama dia menjadi temanku di 2 semester ini.Bahkan, banyak adek kelas yang menyangka bahwa kita dikiranya adalah sepasang kekasih yang serasi dan kocak karena sama- sama jail, seru- seru abis ,yah meskipun kenyataannya kita hanya sahabatan waktu itu hahahaha… tanpa rasa bersalah  Jidan ini nanya- nanya ngak jelas gitu padahal lagi upacara Jidan bilang ke aku ,,,
                ‘’hey… kamu udah sarapan ngak tadi di pantry ?’’ aku nanya gini karena hari ini aku datang pagi jadi aku ngak tau kamu udah makan apa belum.
               ‘’Ohiyya,, emangnya kemarin kamu datang sore yah??’’
               ‘’Kok wajah kamu pucat gitu !!’’Ngak sakit kan?......
***
Belum sempat kujawab ketiga pertanyaannya itu yang ngomong ngak pake koma eh dia motong aja gitu tiba-tiba hemmm malas deh katanya lagi singkat “Jawab aku dong” (Tanpa rasa malu dengan teman-teman yang lain yang sama ada di barisan upacara )ia tampak asyik ngajak ngobrol aku dengan pede nya.
Karena dia nyerocos terus aku jawab ajah singkat – singkat
              ‘’ iya udah kok tadi.”
             ‘’Hemmss… iyya aku di antar keasrama sama abihku kemarin sore’’
             ‘’ngak . ngak sakit .! jawab ku singkat. Meskipun sejujurnya  kepala ku sakit pusing gimana gitu sedari  tadi malam . bahkan aku kira aku ini akan terkena demam lagi.
Ngak bosan-bosan si Jidan bertingkah laku semakin menjadi di upacara itu segala cara ia lakukan untuk mengganggu ku . karena ia mendapat sehelai kayu kecil dilapangan itu ia memakainya lagi untuk menyentuh bagian samping jilbab yang ku kenakan. Selang beberapa menit pemimpin upacara menyuruh kami- kami ini dalam keadaan posisi siap, setelah tadi posisi istirahat untuk mendengarakan amanat dari Pembina upacara yang ku habiskan hanya untuk meladeni kejailan Jidan padaku . tak sampai distu saja…..
****
Seusai upacara tadi aku dan Jidan bersama teman- teman yang lain masuk mengikuti jam pelajaran yang kala itu adalah pelajaran yang cukup mengasyikkan soalnya kita akan belajar seni budaya selama 4 jam dan kebetulan guru kami ngak sempat hadir terpaksa karena kebosanan waktu kososng hanya kita gunakan untuk seru-seruan di ruang seni kala itu meskipun ada beberapa dari mereka yang melanjutkan tugas seni yang belum selesai sejak minggu lalu..Aku kira aku bisa puas bernyanyi di ruang seni di iringi salah seorang temanku yang mahir bermain keyboard dia bernama Fatmah ternyata baru 2 lagu usai kunyanyikan si Jidan membawa 1 orang suruhannya untuk memanggilku karena dia ada di balik ruang sempit di ruang seni sedang bermain gitar suruhannya ini bernama Arenza dia bilang
           ‘’Eh lhoo di panggil tuh sama si jidan di ruangan sudut sana katannya penting!’’
           ‘’Yah gue bilang ‘’emang dia kenapa lagi tuh ngak jelas banget sih.’’
           ‘’Aduh gimana nih fatmah gue pergi ngak yah ??’’
           ‘’males aah takutnya gue…’’ (dengan nada pikiran yang aneh-aneh )
          ‘’Cuma sendirian doang disana cewek kan serem …!’’ nanti gue di apa- apain lagi. Fatmah gimana nih hemsss… temenin dong ma’’(Memohon dengan sangat ke fatmah)’’
Ahirnya Fatmah megangguk dan berkata ‘’ Ya iya deh tapi bentar doing kan?’’ (Tanya nya.)akhirnya kami berdua beranjak menjauh dari keyboar yang dimainkan tadi oleh Fatmah.
            Dan aku menjawabnya’’ iyya lah bentar doing ngapain lama- lama  sama cowok resek kaya mereka berdua’’ (sambil ku sangkutkan tanganku ke pudak/ belakang lehernya .)Pada saat sampai disana…. Aku heran kok dia malah nyolot bilang ‘’kok lho bawa temen sih? Kan yang gue pangil Cuma lho Emtri gimana sih !!’’sambil menyambung tolakan kedatangan temenku ‘’lho juga sih Fatmah ngapain mau ngikut ajah kaya kucing  coba?’’
             (Fatmah hanya diam ). Jawabku ‘’emang ada apa sih sebenarnya?
‘’Penting banget yak?’’ Sampai harus manggil aku privat gitu cuman kita berempat?’’
Jidan kemudian menyuruh kami berdua untuk duduk melantai entah apa yang harus diperbincangkan. Tak terasa perbicangan kami Cuma basa- basi doang soal nya daritadi Jidan sama si Arenza Cuma bercanda mulu. Tapi, sempat sih Susana tiba-tiba berubah bernuansa romantis gitu soalnya wajah Jidan langsuung saja serius banget dia bilang ‘’Emtri.. gue mau nyanyi buat lho satu lagu ajah dengerin yak baik– baik. Lagunya  emang bener sih bikin baper banget karena sampai-sampai si Fatmah senyum lebar tercengang dan matanya begitu berbinar tampak ada muncul kagum karena kehebatan Jidan dalam bermain gitar.sedangkan aku hanya terhanyut dalam lagu itu karena aku begitu menghayati isi lagunya karena sejak awal kan aku memang tertarik dengan kemahirannya bermain gitar.Yang membuatku kaget banget!!! Setelah lagu itu habis dia menampakkan wajahnya semakin serius saja ternyata ia ingin mengatakan ini…….
            ‘’ Emtri sekarang ini Kamu lagi kosong kan?’’
            ‘’Sebenarnya udah lama aku mengangumi kamu ‘’ dari awal kita masuk ke sekolah ini’’                     ‘’karena suara kamu ketika tadarrus di mushollah  Masya Allah ‘’(tapi sebelum meyampaikan ini ia menyuruh Fatmah dan Aren untuk berdiri dan berbalik ke belakang seolah- olah tidak menyaksikan kejadian detik itu)
Lanjutnya,’’aku sadar kok kamu ini anak ustadz jadi aku hari ini hanya mau menyatakan perasaanku yang sekarang ini dan aku ngak mau kalau persahabatan kita rusak karena ini.Setidaknya aku sudah menyampaikannya yang kuharap kalau kamu merasakan hal yang sama sepertiku. Aku mohon jujurlah insya allah setelah lulus SMA di sini, dan kita berdua telah sama-sama lulus  sarjana aku siap memberanikan diri menemui ummi dan abihmu untuk meminta restu dari mereka Aku mengatakan ini karena aku mau suatu saat aku di izinkan untuk menghalalkanmu karena Allah.(Jidan dengan senyum lebarnnya yang manis).Emtri terdiam lalu ternyata Emtri menjawab pertanyaan dari Jidan                    ‘’hemm… sebenarnya aku juga telah lama telah mengagumi kamu ditambah lagi aku lihat kamu rajin ibadahnya .Dan hal seperti itulah yang kiranya dicari oleh abihku aku harap jangan pernah berubah’’ .
***
             Setelah kejadian ini. Keesokan harinya mereka kembali bersahabat dan bermain bersama meskipun sempat sedikit canggung karena kemarin telah mengakui perasaan masing-masing. Tetapi lama-kelamaan mereka kembali sama seperti biasanya namun mereka memilih berhubungan untuk lebih menjaga jarak sejak saat itu. Dan karena kejadian ini semakin banyak saja adik kelas mereka yang berpendapat kalau mereka berpacaran .padahal keputusan mereka adalah hanya ingin bersahabat.


***

          Tak terasa waktu membawa  mereka telah menyelesaikan sekolah di SMA 17 Harapan Bangsa Selama 3 tahun .Lama tak bertemu sekitar empat tahun yang lalu ternyata Emtri Nurzakina Mawaddah telah menjadi Lulusan universitas ternama di Jakarta  dan menjadi lulusan terbaik dan termuda .Sekarang ia genap berusia 25 tahun .Tapi yang di fikirkan  Emtri saat ini adalah jujur saja (ucapnya) ‘’hingga saat ini perasaannya tak berubah dan masih mengingat   sahabatnya Jidan.’’namun, ia sedih karena empat tahun terakhir ini ia tak pernah mendapat kabar dari Jidan sama sekali. Fikirnya mungkin Jidan udah ganti nomor handphone.Kabar terakhir yang ia tahu Jidan ambil kuliah di Mesir salah satu universitas ternama pula, dan katanya ia juga akan menghafal al- Quran disana .Hingga suatu ketika Emtri terkaget karena tiba-tiba saja mendapat telpon dari Bunda Jidan dengan pembicaraan yang cukup panjang via telephone bunda Jidan bilang ke Emtri
               ‘’Nak sekarang ada dimana?gimana kabarnya sayang?” udah tau Belom kalau Jidan sekarang udah kembali lagi ke Indonesia karena di suruh sama ayahnya untuk menjadi pemilik tunggal perusahaan ayahnya tanpa harus meniggalkan profesinya sekaligus hobinya sekarang ‘’
Emtri kemudian heran karena setahunya hobinya cukup banyak sedangkan ia tak tahu yang mana yang bunda Jidan maksud. Tanpa ragu ia bertanya
               ’’Emang Jidan Sekarang sibuknya Apaan tante ?’’
Bunda Jidan berkata singkat’’ emang Jidan ngak pernah ngabarin Kamu semenjak di Mesir ia juga jadi Ustadz di sana  dan Alhamdulillah Udah jadi penghafal al-Quran    juga dianya ‘’ awalnya juga tante kaget , pulang –pulang dia bilang itu udah jadi Hobi  juga buat dia ‘’
              ‘’Aku kaget tante dengernya tapi alhamdulillah dan masya Allah banget yah tante dia Sekarang’’.(Ucap Emtri membalas perkataan bunda dari Jidan)Dan tiba- tiba Bunda Jidan Motong pebicaraan tiba-tiba dengan nada serius bertanya Kepada Emtri’’Besok tante sama ayahnya Jidan boleh kerumah kamu kan?” dan tante Harap kamu Dan ummi beserta Abihmu ada di rumah ?”
                Aku Cuma bilang’’ iyya Boleh kok tante’’dengan senang hati .
        Keesokan harinya ternyata benar Ibunda Jidan dan ayahnya benar-benar datang kerumah ku dan ternyata Jidan juga ikut . Meskipun aku merasa aneh tapi aku tetap berusaha tenang dan segera mempersilahkan Mereka masuk dan duduk diruang tamu. Dan beberapa menit kemudian aku disuruh untuk memanggil kedua orang tua ku.Setelah  itu aku masuk ke dapur  beberapa menit untuk membuat minum untuk mereka.Heranku mengapa setelah membawa minuman ke atas meja aku juga disuruh untuk tetap tinggal di ruang tamu ?Tiba-tiba saja hening. Mereka semua terdiam dan Jidan langsung berbicara
          ‘’Emtri  alhamdulillah Allah mempertemukan kita kembali .’’Mungkin memang kamu hampir lupa tapi itu telah lama menjadi cita-cita terbesarku .Jujur kedatanganku hari ini beserta orang tua ku benar- benar ingin sekali mengatakan hal ini dan insya Allah aku siap bertanggung jawab dengan ini.Tiba-tiba Jidan berkata 
           ‘’ummi abih aku Mau jujur dari dulu kan memang kami telah menjadi sahabat selama SMA dan dulu Jidan punya janji sama diri Jidan sendiri kalau Jidan mau menikahi Emtri.’’ ‘’Apakah ummi dan abih mengizinkan ?’’Kalau soal orang tua Jidan sudah sejak lama memang mengharapkan Emtri bisa jadi bagian dari keluarga kami. Insya Allah Jidan mau melakukan ini karena Allah Jidan janji akan membahagiakan Emtri.(Kata Jidan dengan Serius sambil tersenyum memohon restu )
        ‘’Abih dan ummi , Ngak Punya hak jawab nak karena yang jalanin nantinya kalian’’.
Coba tanya langsung ke Emtri sendri’’(jawab Orang tua Emtri)
Tapi di ruang tamu itu Emtri hanya terdiam sambil sesekali menampilkan senyumnya.
Tapi, tanpa canggung pula dengan serius Jidan melanjutkan pembicaraan dengan serius ‘’Emtri kamu masih ingatkan ?kalau dulu kita pernah membicarakan hal- hal bodoh dan masih aneh menurut kamu untuk dibicarakan tapi bagiku sejak saat itu aku akan serius untuk hal ini di kemudian hari. Dan tepat hari ini aku ingin mendapatkan kepastian itu apakah perasaanmu masih sama? Dan aku juga pernah berjanji bahwa setelah sarjana aku akan menemui orang tuamu ?”jadi bagaimana?Kumohon dengarkan perkataanku dengan baik.
          ‘’Emtri….( bismillahirrohmanirrohim perkataan jidan dalam hati)Izinkanku halalkanmu karena Allah’’
karena awalnya memang benar itu hanya omongan anak remaja dimasa SMA yang mungkin diluar pikiran. Tapi waktu membawaku setelah lulus SMA aku melewati masa-masa kuliah yang kulakukan adalah isthikharah yang berkepanjangan sesekali namamu adalah bagian dari doaku dan semakin hari namamu lah yang semakin jelas ditunjukan Allah untuk terpatri dihatiku Jadi aku begitu Percaya akan arah yang ditunjukkan-Nya itulah yang membawaku memberanikan diri mengingat perkataanku di masa lalu dan insya Allah kulakukan ini semata- mata karena ingin menggapai Ridho-Nya . maaf membuatmu lama menunggu dalam sebuah penantian tapi itu kulakukan semata- mata ingin benar-benar membenahi diriku dulu kala itu.
Hari ini adalah saatnya aku ingin mengungkapkan keseriusanku padamu, sekali lagi kukatakan padamu ‘’izinkanku halalkanmu karena Allah’’
Emtri tersenyum dan Mungkin terharu karena sampai-sampai meneteskan air mata dan mengangguk  seolah  pertanda ia menerima Lamaran dari sahabatnya yang tak lama lagi akan menjadi Imam bagi kehidupannya.  Kedua orang tua mereka tersenyum lebar dan ikut merasakan kebahagiaan yang seketika tercipta di hari itu.Dan sampai sekarang Mereka pun hidup bahagia setelah melangsungkan pernikahannya di masjid  Agung Al Akhbar Badda shalat subuh.(salah satu masjid dekat rumah Emtri)meskipun Pernikahan mereka tidak dihadiri banyak tamu undangan dan cukup sederhana tapi momen ini adalah momen yang sangat membahagiakan bagi mereka berdua karena insya allah ini adalah hal yang paling bersejarah dalam kehidupan mereka.






  








Komentar