Dunia pendidikan semakin ditantang oleh perkembangan zaman, tentu kemajuan itu menjadi modal dasar tenaga pendidik untuk memanfaatkan tehnolgi itu untuk mendukung tugasnya sebagai tenaga pendidik, dan pada akhirnya pembelajaran siswa semakin bagus hasilnya. Bahkan lewat teknologi itu sendiri dapat dikembangkan sebagai inovasi dan kreativitas yang cerdas dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di kelas.
Dari sisi lain itu juga tehnologi itu sendiri akan menjadi tantangan bahkan ancaman bagi dunia pendidikan jika pelaku pelaku pendidikan tidak mampu mengimbangi kemajuan itu.
Melihat itu semua apakah peran guru sekarang dalam mengoftimalkan kinerjanya lewat tehnologi informasi kekinian sebagai alat atau media dalam kemajuan dunia pendidikan?
Oleh karena itu sejauh mana guru berperan merancang kegiatan pembelajaran dalam proses belajar mengajar apakah dalam implemenatsinya dalam PBM berbasis tehnologi, informasi dan komunikasi yang mengandalkan kecanggihan yang di anggap bisa MEMBANTU , guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.
untuk menggapai araH capaian tujuan pembelajaran setidaknya guru memerlukan perubahan pola pikir,sebelum beranjak pada penggunaan media / alat yang berbasis pada tehnologi, informasi dan komunikasi. secanggih apapun itu media atau alat pembelajaran akan tidak efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar dan keberhasilan tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu dalam Rasionalisasi Kurikulum (K13), mengedepankan perubahan pola pikir guru dalam setiap Kegiatan proses Belajar Mengajar.Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran sebagai berikut ini.
1) Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
2) Dari satu arah menuju interaktif.
3) Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
4) Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
5) Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
6) Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
7) Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
8) Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
9) Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
10) Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
11) Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
12) Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
13) Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
14) Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
15) Dari pemikiran faktual menuju kritis.
16) Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
Selain perubahan pola pikir guru untuk menghadapi tantangan masa depan, tak kala pentingnya bagaimana pentingnya merubah pola pikir siswa/murid dalam era seperti ini. Menurut lou Anne Johson bagamana pentingnya merubahah cara berpikirnya seorang murid. Menurut dia cara berpikir dalam hal persepsi terhadap dirinya bagaimana ia di masa depan, apakah mereka belajar untuk sekedar tahu, membaca, menulis dan sebagainya.Murid perlu pandangan, bahkan banyak siswa kalau ditanya mau kuliah di mana, kerja dimana. Mereka tidak tahu kemana boleh dikata bingung.
olehnya itu menurut lou Anne Johson. Berikanlah pandangan tentang mereka di masa datang, disetiap kesempatan. pada akhirnya mereka melihat diri mereka sendiri sebagai manusia yang penuh bakat dan keterampilan. Kadang-kadang saya minta minta mereka melakukan eksperimen visualisasi. Saya minta mererka tututp amta dan berimajinasi bahwa mereka bangun pagi, memakai pakain kantor , bawa tas kantor, kemudian di sana menyalakan komputer dan mebuka email. Itulah salah satu cara merubah persepsi diri murid bagaimana seorang murid berhasil membangun dirinya dengan konsep dirinya yang sesuai bakat minatnya. Tentu masih ada cara lain dengan menayangkan video motivasi untuk menimbulkan gairah dan semangat belajar.
Perlu diyakini bersama guru diperlukan pola pikir yang akan dibangun dalam dirinya untuk diterapkan kepada muridnya, dan murid perlu perubahan pola pikir dan persepsi diri bahwa mereka punya potensi seperti bakat dan minat, yang harus dikembangkan oleh dirinya sendiri.
Kesimpulan yang mau diambil dalam tulisan ini, bahwa keberhasilan seorang guru-siswa bukan ditentukan oleh penguasaan Tehnologi informasi komunikasi pembelajaran semata , tetapi dimula dari konsep diri guru profesional diera sekarang dan masa datang. Tetaplah guru sumber pembelajaran utama yang dibantu penggunaaan alat atau media pembelajaran yang dikenal tehnologi Informasi Komunikasi . Seorang guru Seperti lou Anne Johson. telah memberikan edukasi kepada kita bahwa kecangihan itu bukan jaminan keberhasilan dalam pembelajaran tetapi dengan guru yang punya dedikasi, kreatif, inovatif, cukup penjelasan singkat, sedikit simulasi tanpa pengguanaan tehnologi macam-macam. Tetapi yang lebih penting bagaimana tercapainya tujuan pembelajaran sebagai tujuan jangka pendek dan tujuan pembelajaran jangka panjang bagaimana pembelajaran dikelas dapat bermanfaat bagi siswa dalam pengembagan dirinya sesuai bakat minat. Berikanlah harapan dengan selalu memberi dorongan, motivasi untuk masa depan mereka yang cemerlang.
sumber :
lou Anne Johson " Pengajaran Yang Kreatif dan Menarik
Materi Bahan Ajar Guru sasaran Kuriulum K13
BERSAMBUNG...
Komentar
Posting Komentar